REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat (18/2/2022) menyerukan kerja sama dan kolaborasi dalam menghadapi ancaman bersama dari pandemi Covid-19. Ia memperingatkan masyarakat dunia untuk tetap waspada akan kemunculan varian virus penyebab Covid-19 yang lebih menular dan berbahaya.
"Saat ini kondisinya cukup ideal untuk munculnya varian virus yang lebih menular dan berbahaya," kata Ghebreyesus saat berbicara di Munich Security Conference, seperti dilansir India Today, Sabtu (19/2/2022).
Ghebreyesus menyebut bahwa masyarakat dunia saat ini harus fokus pada upaya mengakhiri pandemi. Ia mengaku tak pernah menyangka bahwa pandemi akan memasuki tahun ketiganya setelah kasusnya meledak, surut, dan meledak lagi.
"Bahkan, kondisi itu ideal untuk munculnya varian yang lebih menular, lebih berbahaya," ujarnya.
Di sisi lain, tingkat keparahan dari penyebaran varian omicron yang lebih rendah dikombinasikan dengan cakupan vaksin yang tinggi di beberapa negara, menurut Ghebreyesus, mendorong narasi berbahaya bahwa pandemi telah berakhir. Ia mengingatkan, sesungguhnya pandemi belumlah berakhir.
Ghebreyesus mengungkapkan 70 ribu orang dalam sepekan meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dan diobati ini. Sementara itu, 83 persen populasi Afrika belum menerima dosis tunggal vaksin Covid-19.
"Pandemi belum berakhir ketika sistem kesehatan terus tegang akibat beban kasus, ketika kita memiliki virus yang sangat menular yang beredar hampir tidak terkendali dengan pengawasan yang terlalu sedikit untuk melacak evolusinya," kata dia.