Selasa 22 Feb 2022 01:45 WIB

Australia Sudah Buka Kembali Penerbangan Internasional

Mulai Senin, lebih dari 50 penerbangan internasional akan mencapai Australia.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bilal Ramadhan
Penumpang tiba di Bandara Melbourne, Australia, Senin (21/2/2022). Australia pada Senin sepenuhnya membuka kembali perbatasan internasionalnya bagi para pelancong yang telah divaksinasi Virus Corona.
Foto: Joel Carrett/AAP Image via AP
Penumpang tiba di Bandara Melbourne, Australia, Senin (21/2/2022). Australia pada Senin sepenuhnya membuka kembali perbatasan internasionalnya bagi para pelancong yang telah divaksinasi Virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia mulai membuka kembali sepenuhnya perbatasan internasional untuk pelancong yang sudah divaksinasi dimulai pada Senin (21/2/2022). Negara tersebut telah hampir dua tahun menutup diri dari internasional untuk mencegah virus corona.

Dilansir dari Channel News Asia pada Senin (21/2), lebih dari 50 penerbangan internasional akan mencapai negara itu sepanjang hari. Termasuk 27 penerbangan di antaranya mendarat di kota terbesar Sydney.

Baca Juga

"Ini adalah hari yang sangat menyenangkan, hari yang telah saya nantikan sejak lama, sejak saya pertama kali menutup perbatasan itu tepat pada awal pandemi," kata Perdana Menteri Scott Morrison.

Kemudian, ia melanjutkan pariwisata menjadi salah satu industri terbesar di Australia karena menghasilkan lebih dari A$60 miliar atau Rp 619,42 triliun. Selain itu, mempekerjakan sekitar 5 persen tenaga kerja di negara tersebut. Tetapi sektor itu lumpuh setelah Australia menutup perbatasannya pada Maret 2020.

"Ini adalah pesta di sini, bermain musik, senyum di wajah orang-orang, mereka akan segera menari, saya yakin," kata Menteri Pariwisata Dan Tehan.

Diketahui, ketika perbatasan dibuka kembali sepenuhnya, wabah varian virus corona Omicron di Australia tampaknya telah melewati puncaknya dengan penerimaan rumah sakit terus menurun selama tiga minggu terakhir.

Sebagian besar total pandemi Australia sekitar 2,7 juta kasus yang dikonfirmasi telah terdeteksi sejak munculnya Omicron pada akhir November. Total kematian mencapai 4.929 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement