REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Kekeringan parah menyebar di hampir seluruh daratan Portugal pada Februari 2022. Kondisi ini mengancam tanaman pangan dan pasokan air di wilayah yang lebih luas daripada rekor musim kemarau terakhir pada 2005.
Menteri Pertanian Portugal Maria do Ceu Antunes dan Menteri Pertanian Spanyol Luis Planas Puchades mempresentasikan serangkaian proposal kepada Komisi Eropa pada Senin (21/2/2022). Presentasi ini untuk mengatasi situasi kekeringan, termasuk dukungan keuangan bagi para petani.
Setelah pertemuan di Brussel, Antunes mengatakan Komisi Eropa tampaknya bersedia untuk bergerak maju dengan langkah-langkah mendesak. Menurut badan meteorologi (IPMA), wilayah daratan Portugal yang mengalami kekeringan parah atau ekstrem berlipat ganda dalam dua minggu pertama Februari untuk menutupi 91 persen wilayahnya.
Titik yang sama pada 2005 kondisi kekeringan parah telah menyebar ke 77 persen wilayah tersebut. Portugal pernah berjuang melawan kekeringan terburuknya dalam lebih dari enam dekade pada 2015.
Kelompok lingkungan mengatakan kekeringan pada awal tahun telah berhenti menjadi anomali di Portugal dan harus dilihat dalam konteks perubahan iklim. Dalam beberapa tahun terakhir, musim kering seperti itu sering menyebabkan kebakaran hutan besar-besaran di musim panas.
Temperatur berada di atas rata-rata untuk sepanjang tahun ini dan hampir tidak ada curah hujan. Situasi itu, menurut IPMA, memberi tekanan pada sumber air untuk pertanian dan pembangkit listrik.
Wilayah timur laut dan selatan sangat terpukul. Kondisi cuaca kering kemungkinan akan berlanjut setidaknya sampai akhir bulan.
Awal bulan ini, pemerintah Portugis memerintahkan beberapa bendungan pembangkit listrik tenaga air untuk sementara membatasi penggunaan air untuk produksi listrik dan irigasi. Produksi air harus memprioritaskan konsumsi manusia. Menteri Lingkungan Portugal Joao Pedro Matos Fernandes mengatakan pada saat itu pemerintah harus melampaui langkah-langkah ini jika ramalan cuaca menjadi lebih suram.