Kamis 24 Feb 2022 03:38 WIB

Brasil Serukan Penarikan Pasukan dalam Krisis di Ukraina

Brasil desak semua pihak bertikai pro dan anti-Rusia selesaikan konflik dengan damai.

Penjaga perbatasan Ukraina berdiri di sebuah pos pemeriksaan dari wilayah yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia ke wilayah yang dikendalikan oleh pasukan Ukraina di Novotroitske, Ukraina timur, Senin, 21 Februari 2022.
Foto: AP/Evgeniy Maloletka
Penjaga perbatasan Ukraina berdiri di sebuah pos pemeriksaan dari wilayah yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia ke wilayah yang dikendalikan oleh pasukan Ukraina di Novotroitske, Ukraina timur, Senin, 21 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Pemerintah Brasil pada Selasa (22/2) meminta semua pihak dalam krisis Ukraina untuk menghindari eskalasi kekerasan. Setiap negara bertikai mesti menjalin jalur diplomatik untuk menemukan solusi damai.

"Brasil kembali menegaskan perlunya menemukan solusi lewat perundingan, berdasarkan Perjanjian Minsk, dan mempertimbangkan kepentingan keamanan yang sah atas Rusia dan Ukraina," kata Kementerian Luar Negeri Brasil dalam pernyataan.

Baca Juga

Pernyataan itu dirilis sehari setelah Rusia secara resmi mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur, yang memperparah krisis. Pekan lalu Presiden Brasil Jair Bolsonaro menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin dan menurutnya, pemimpin Rusia itu memiliki tujuan damai.

Pada Senin (21/2) di pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Ukraina, Brasil menyerukan penarikan pasukan militer dari wilayah-wilayah sengketa tersebut demi terciptanya kondisi untuk jalan keluar yang damai.

"Tujuan pertama yang mutlak adalah melihat gencatan senjata segera, dengan penarikan pasukan dan peralatan militer di lapangan secara menyeluruh," kata Dubes Brasil di PBB Ronaldo Costa.

"Penarikan militer seperti demikian akan menjadi sebuah langkah penting untuk membangun kepercayaan di antara para pihak sekaligus memperkuat diplomasi," katanya kepada DK PBB.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement