REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Militer Ukraina mengatakan mereka telah menghancurkan empat tank Rusia di sebuah jalan di dekat kota timur Kharkiv, Kamis (24/2/2022). Mereka pun mengklaim berhasil membunuh 50 tentara Rusia di dekat sebuah kota di wilayah Luhansk dan menembak jatuh sebuah pesawat milik negara tersebut.
Rusia telah membantah laporan yang menyebut pesawat dan kendaraan lapis bajanya dihancurkan. Dinas penjaga perbatasan Ukraina mengungkapkan, tiga prajurit mereka telah tewas dan beberapa lainnya terluka di wilayah Kherson.
Menurut dinas penjaga perbatasan Rusia, pasukan darat Rusia sudah menyeberang ke negara tersebut dari beberapa arah. Hal itu terjadi beberapa jam setelah Rusia melancarkan serangan udara ke beberapa kota Ukraina. “Tank Rusia dan alat berat lainnya melintasi perbatasan di beberapa wilayah utara, serta dari semenanjung Krimea yang dicaplok Kremlin di selatan,” kata dinas penjaga perbatasan Ukraina.
Menurut penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podoliak, pasukan Ukraina berusaha membendung masuknya tentara Rusia. “Angkatan bersenjata Ukraina melancarkan pertempuran sengit. Kami mengalami kerugian,” ucapnya.
Kendati demikian, Podoliak menyebut, di beberapa tempat, pasukan Rusia berhasil dipukul mundur. Para pejabat Ukraina mengungkapkan, dalam serangannya, Rusia membidik infrastruktur militer dan silo. Barat sudah mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, AS dan sekutunya bakal mengambil tindakan balasan terhadap Moskow atas serangan ke Ukraina. “Rusia sendiri yang bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan oleh serangan ini. AS dan sekutu serta mitranya akan merespons dengan cara yang bersatu dan tegas. Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia,” ujar Biden.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengutuk keras serangan ceroboh dan tak beralasan Rusia ke Ukraina. Dia mengatakan, serangan tersebut membahayakan warga sipil yang tak terhitung jumlahnya. "Sekali lagi, terlepas dari peringatan berulang kali dan upaya kami yang tak kenal lelah untuk terlibat dalam diplomasi, Rusia telah memilih jalan agresi terhadap negara yang berdaulat dan merdeka," kata Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.
Stoltenberg menekankan, tindakan Rusia merupakan pelanggaran berat hukum internasional serta ancaman serius bagi keamanan Eropa-Atlantik. “Saya menyerukan Rusia untuk segera menghentikan aksi militernya dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah Ukraina,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, NATO dan sekutunya akan bertemu untuk membahas konsekuensi dari tindakan agresif Rusia. “Kami mendukung rakyat Ukraina pada saat yang mengerikan ini. NATO akan melakukan semua yang diperlukan untuk melindungi dan membela semua sekutu,” ucap Stoltenberg.