REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan Washington yakin invasi Rusia dirancang untuk memenggal pemerintahan Ukraina. Salah satu dari tiga sumbu utama serangan diarahkan langsung ke Ibukota Kiev.
"Indikasi kami sejauh ini, bahkan tidak sampai 12 jam, pertama, sesuai dengan asesmen kami sebelumnya, tujuannya adalah: memenggal pemerintahan ini," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya, Kamis (24/2/2022).
Kantor berita Reuters melaporkan pejabat tersebut tidak memaparkan bukti-buktinya. Pejabat itu mengatakan tampaknya berdasarkan tahap awal invasi skala besar Rusia dan lebih dari 100 rudal yang diluncurkan Rusia termasuk rudal jelajah, rudal darat-ke-udara dan rudal yang diluncurkan dari laut.
Hingga saat ini belum ada indikasi serangan amphibi dari pasukan Rusia. Tapi, lanjut pejabat itu, mereka menggunakan sekitar 75 pesawat militer di tahap pertama invasi.
"Sejauh ini, target-targetnya fokus pada pangkalan udara dan militer, sehingga barak-barak, gudang peluru, dan hampir 10 pangkalan udara menjadi target," kata pejabat itu seraya menambahkan AS belum dapat menentukan jumlah korban tewas atau terluka.