REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa serangan udara di Ukraina tidak akan menargetkan wilayah perkotaan di negara itu. Mereka menegaskan tak menimbulkan ancaman bagi warga sipil.
Meski demikian, Pemerintah Ukraina sebelumnya mengatakan bahwa delapan orang tewas dan sembilan terluka akibat serangan Rusia. Pasukan darat Moskow menyebrang ke Ukraina dari beberapa arah, hanya beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan peluncuran operasi militer khusus di Donbas, wilaya timur Ukraina.
Dinas penjaga perbatasan Ukraina mengatakan bahwa tank Rusia dan alat berat lainnya melintasi perbatasan di beberapa wilayah utara, serta dari Semenanjung Krimea.
Disebutkan bahwa salah satu prajurit tewas dalam serangan penembakan di sepanjang perbatasan Krimea, kematian militer pertama yang dikonfirmasi secara resmi dari invasi Rusia.
Pemerintah Ukraina mengatakan setidaknya lima pesawat Rusia dan satu helikopter ditembak jatuh. Dalam pernyataan, disebutkan bahwa Pasukan Gabungan memberikan penolakan yang layak kepada angkatan bersenjata Federasi Rusia.
“Tetap tenang dan percaya pada bek Ukraina. Ayo menang bersama!” ujar pernyataan Pemerintah Ukraina, dilansir Aljazirah, Jumat (25/2/2022).
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia membantah pesawat atau kendaraan lapis bajanya telah dihancurkan di Ukraina. Kementerian mengatakan telah menetralisir pangkalan udara militer Ukraina dan sistem pertahanan udaranya.
“Infrastruktur militer di pangkalan udara tentara Ukraina tidak berfungsi,” jelas Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa sistem pertahanan udara Ukraina dihilangkan.