REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Foto Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berseragam militer viral di media sosial, Jumat (25/2/2022). Unggahan di Facebook telah dibagikan lebih dari 71 ribu kali yang menampilkan dua foto Zelensky mengenakan seragam militer.
"Presiden Ukraina berada di garis depan berjuang untuk rakyatnya. Presiden Zelensky telah mengangkat senjata dan bergabung dengan pasukan untuk mengusir invasi Rusia," tulis judul dari foto-foto yang beredar di media sosial tersebut termasuk di Twitter.
Keterangan foto lain berbunyi: "Ini adalah Presiden Ukraina Zelensky. Dia menanggalkan pakaiannya dan mengenakan seragam militer untuk bergabung dengan pasukan dalam pertempuran untuk melindungi tanah air Ukraina. Dia adalah pemimpin sejati."
Berdasarkan analisa cek fakta oleh Reuters, foto-foto Zelensky tersebut diambil beberapa bulan yang lalu. Bukan pada saat genting seperti sekarang ini.
Seperti yang dilaporkan, salah satu foto diambil pada 6 Desember 2021, dan menunjukkan pertemuan presiden dengan anggota layanan militernya di wilayah Donetsk di Ukraina timur. Seperti dilansir laman News Checker, Sabtu (26/2/2022), salah satu foto diterbitkan oleh laporan Bild tertanggal 17 Februari 2022.
Mengambil petunjuk dari laporan tersebut, News Checker melakukan beberapa pencarian kata kunci dan menemukan gambar viral itu diposting oleh Paul Ronzheimer, seorang reporter di BILD-Zeitung, di akun Twitter-nya yang terverifikasi pada 17 Februari 2022.
Dia membagikan foto itu dengan keterangan, "Presiden Ukraina beberapa menit yang lalu di garis depan dekat Donetsk. Dia berbicara kepada tentara, pesannya: Jangan panik, Semuanya terkendali. Semoga begitu!"
Foto-foto tersebut juga tersebar di media sosial dalam bahasa Ibrani, seperti yang dapat dilihat. Foto-foto viral tersebut, yang mengeklaim menunjukkan bahwa Presiden Zelensky telah bergabung dengan militer Ukraina dalam memerangi invasi Rusia adalah tidak dapat dibenarkan karena foto itu sudah lama, dan tidak terkait dengan skenario saat ini.
Kendati begitu, dalam pernyataannya, Zelensky telah mengatakan bahwa meskipun menjadi target nomor satu, dia berencana untuk tinggal di Kyiv dalam menghadapi serangan Rusia.