REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Guada, seorang ibu dari dua anak kecil dan hamil anak kembar, menangis hingga tertidur di malam hari. Ia merasa khawatir aturan ketat Covid-19 di Hong Kong akan memisahkannya dari anak-anaknya atau memaksanya melahirkan sendiri.
Di Hong Kong, siapa pun yang hasil tesnya menunjukkan positif Covid-19, termasuk bayi dan anak-anak, dimasukan ke dalam fasilitas isolasi tanpa diizinkan ada kontak dengan keluarga. Pihak berwenang Hong Kong menerapkan kebijakan Covid "nol kasus yang dinamis" mereka.
Di saat kasus virus corona mencapai rekor tertinggi setiap hari, pemerintah setempat berencana untuk meluncurkan tes massal wajib untuk 7,4 juta penduduk kota itu pada Maret mendatang. Hal itu memperburuk ketakutan akan perpisahan di antara banyak keluarga setempat dan ekspatriat.
"Bayangkan stres yang saya alami saat ini, takut harus melahirkan sendirian, takut mereka mengambil anak perempuan saya, membawa bayi saya pergi, takut jika saya positif, mereka akan membawa saya pergi," kata Guada, seorang warga Argentina yang telah tinggal di Hong Kong selama 3,5 tahun dan memiliki dua anak perempuan berusia 3 dan 5 tahun, dilansir di Reuters, Sabtu (26/2/2022).
Gaada menolak untuk memberikan nama belakangnya karena situasi yang sensitif. Kekhawatiran para orang tua di Hong Kong meningkat setelah pihak berwenang membuat anak berusia 11 bulan yang terinfeksi Covid-19 harus isolasi sendirian di rumah sakit.
Dalam dua pekan terakhir, pihak berwenang telah melaporkan kematian beberapa anak yang terinfeksi virus corona, yang termuda berusia 11 bulan.
Sementara itu, para diplomat di pusat keuangan global itu mengatakan mereka telah berulang kali menyampaikan keprihatinan kepada pemerintah atas masalah orang tua yang dipisahkan dari anak-anak di sebuah kota dengan beberapa tindakan virus corona paling ketat di dunia ini.
Di sisi lain, Otoritas Rumah Sakit Hong Kong mengatakan bahwa mereka memahami kekhawatiran orang tua dan wali, tetapi mereka menekankan bahwa fasilitas isolasi anak di rumah sakit umum sangat kelebihan beban. Ketika orang tua atau wali juga positif Covid, rumah sakit akan mencoba memastikan mereka dapat tinggal di bangsal yang sama dengan anak mereka yang terinfeksi.
Sementara itu, pihak berwenang mengatakan mereka kewalahan dan tidak dapat mengakomodasi orang tua yang tinggal dengan bayi yang terinfeksi karena rumah sakit beroperasi pada kapasitas maksimum atau melebihi kapasitas dengan hampir 10.000 infeksi harian baru dari hampir nol pada awal tahun ini.