Sabtu 26 Feb 2022 20:46 WIB

Unjuk Rasa Desak Rusia Hentikan Invasi Semakin Luas

Lebih dari 100 demonstran meneriakkan "Berdiri dengan Ukraina" & "Jaya bagi Ukraina".

Rep: Dwina Agustin/ap/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pejalan kaki menerima salinan edisi tambahan yang melaporkan tindakan militer Rusia di Ukraina, di Tokyo, Kamis, 24 Februari 2022.
Foto: AP/Koji Sasahara
Pejalan kaki menerima salinan edisi tambahan yang melaporkan tindakan militer Rusia di Ukraina, di Tokyo, Kamis, 24 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO — Dari Tokyo ke London hingga Taipei, warga Ukraina yang tinggal di luar negeri dan ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan. Mereka bergabung dengan demonstrasi anti-perang yang menyebar ke seluruh dunia saat pasukan Rusia mendesak ke ibu kota Ukraina.

Beberapa ratus warga Ukraina yang tinggal di Jepang berkumpul di luar stasiun kereta api utama Tokyo pada Sabtu (26/2). Mereka meneriakkan "Hentikan perang!" dan “Perdamaian untuk Ukraina.”

Baca Juga

Para demonstran mengangkat tanda-tanda termasuk "Tidak ada perang", "Hentikan Putin, Hentikan Rusia," sementara yang lain mengibarkan bendera Ukraina. Pada rapat umum terpisah yang dilaporkan diselenggarakan oleh warga Rusia di Jepang, beberapa lusin orang meneriakkan "Jangan ganggu Ukraina!"

Sedangkan di Taiwan, lebih dari 100 demonstran meneriakkan "Berdiri dengan Ukraina" dan "Jaya bagi Ukraina". Mereka melakukan protes di luar kantor perwakilan Rusia di Taiwan pada Sabtu.

“Keluarga saya, teman-teman saya sekarang berlindung di ruang bawah tanah mereka karena serangan udara,” kata seorang warga Ukraina berusia 49 tahun yang tinggal di Taiwan, Yulia Kolorova. 

"Saya hanya ingin mereka kuat. Saya tidak bisa membayangkan betapa menakutkannya melihat rudal di atas kepala Anda. Ini nyata," ujarnya.

Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa lebih dari 120.000 pengungsi Ukraina telah meninggalkan negara itu sejak Rusia mulai menyerang negara tetangganya minggu ini.  Wakil Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Kelly Clements, menggambarkan situasinya diperkirakan akan semakin buruk.

"Kami sekarang melihat lebih dari 120.000 orang yang telah pergi ke semua negara tetangga,” katanya.

"Penerimaan yang mereka terima dari komunitas lokal, dari otoritas lokal, luar biasa. Tapi ini situasi yang dinamis. Kami benar-benar sangat hancur, tentu saja, dengan apa yang akan datang," ujar Clements.

Sebagian besar warga Ukraina yang memutuskan mengungsi menuju ke Polandia dan Moldova. Beberapa warga juga memilih ke Rumania, Slovakia, dan Hongaria. 

 

Sumber: https://apnews.com/article/russia-ukraine-united-nations-general-assembly-kyiv-boris-johnson-business-2db2e7aeab196d941e7b66492feca14b

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement