REPUBLIKA.CO.ID, BEREGSURANY -- Sembari menggenggam nomor ponsel seorang perempuan yang belum pernah ditemuinya, Nataliya Ableyeva melintasi perbatasan dari Ukraina ke Hungaria pada Sabtu (26/2/2022). Dia membawa sesuatu yang berharga, yakni anak-anak yang bukan anak kandungnya.
Menunggu di persimpangan perbatasan di sisi Ukraina, Ableyeva bertemu dengan seorang pria berusia 38 tahun yang putus asa dari kota kelahirannya Kamianets-Podilskyi. Dia bersama putra dan putrinya yang masih kecil. Penjaga perbatasan tidak akan membiarkan laki-laki dewasa itu lewat. Ukraina telah melarang semua pria Ukraina berusia antara 18 hingga 60 tahun untuk pergi, sehingga mereka dapat berjuang untuk negara.
"Ayah mereka hanya menyerahkan kedua anak itu kepada saya, dan memercayai saya, memberi saya paspor mereka untuk membawanya," kata perempuan berusia 58 tahun sambil memeluk anak laki-laki yang baru dikenalnya beberapa jam.
Ibu kedua anak yang dititipkan itu sedang dalam perjalanan dari Italia, berharap bisa membawa mereka ke tempat yang aman. Ayah dari anak itu memberi Ableyeva nomor ponsel istrinya dan mengucapkan selamat tinggal kepada anak-anaknya yang terbungkus jaket tebal dan topi untuk menahan dingin.
Ableyeva telah meninggalkan dua anaknya yang sudah dewasa di Ukraina. Satu polisi, yang lain perawat. Mereka tidak bisa meninggalkan Ukraina di bawah dekrit mobilisasi. Dia pun memilih menggandeng tangan kedua anak kecil itu dan bersama-sama melintasi perbatasan.