Selasa 01 Mar 2022 05:30 WIB

Saran Dino ke Pemerintah Soal Perang Rusia: Katakan yang Salah adalah Salah

Dino menilai RI harus berani bilang bahwa serangan Rusia ke Ukraina adalah salah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara Ukraina mengambil posisi di pusat kota Kyiv, Ukraina, Jumat, 25 Februari 2022. Rusia menekan invasinya ke Ukraina ke pinggiran ibukota Jumat setelah melepaskan serangan udara di kota-kota dan pangkalan militer dan mengirimkan pasukan dan tank dari tiga sisi dalam satu serangan.
Tentara Ukraina mengambil posisi di pusat kota Kyiv, Ukraina, Jumat, 25 Februari 2022. Rusia menekan invasinya ke Ukraina ke pinggiran ibukota Jumat setelah melepaskan serangan udara di kota-kota dan pangkalan militer dan mengirimkan pasukan dan tank dari tiga sisi dalam satu serangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi komunitas kebijakan internasional, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) mendesak Indonesia untuk mengambil posisi yang jelas dalam invasi Rusia ke Ukraina. Sesuai dengan  kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.

"Terjadinya serangan militer Rusia ke Ukraina akhirnya menjawab pertanyaan besar selama ini, ternyata kehadiran massif militer Rusia di perbatasan tidak hanya menakut-nakuti Ukraina tapi dipersiapkan untuk aksi militer yang besar ke wilayah Ukraina," kata pendiri FPCI Dino Patti Djalal dalam siaran persnya, Ahad (28/2/2022).

Baca Juga

Dino mengatakan invasi ini merupakan peristiwa konflik internasional yang besar dan akan berdampak jauh. Dino menyakinkan Indonesia harus berpegang teguh pada prinsip politik luar negeri bebas aktif.

"Dalam konflik Rusia-Ukraina, Indonesia harus mengambil sikap yang jelas dan tegas, apa yang salah, harus dikatakan salah, yang benar dikatakan benar, kita tidak perlu bersilat lidah dalam menyikapi konflik, Rusia adalah sahabat Indonesia, mitra strategis Indonesia, tidak ada masalah antara Indonesia dan Rusia," katanya.

"Angkatan udara Indonesia juga banyak menggunakan pesawat tempur Indonesia, banyak turis Rusia yang datang ke Indonesia, Presiden (Vladimir) Putin sendiri banyak penggemarnya di Indonesia karena dianggap pemimpin dunia yang kuat dan berwibawa," tambah Dino.  

Dino ia memahami kecemasan Presiden Putin terhadap niat Ukraina bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Karena akan mempersulit posisi strategis Rusia. Selain itu menurut Dino perluasan NATO ke Ukraina merupakan pemikiran yang tidak bijak karena akan membuat Rusia dikepung.

"Namun terlepas dari semua hal ini Indonesia harus berani mengatakan serangan militer Rusia ke Ukraina salah, saya ulangi salah, karena suatu bentuk agresi sepihak, ini bukan dua negara yang sedang memperebutkan suatu wilayah sengketa," katanya.

Menurutnya, batas wilayah antara Rusia dan Ukraina sudah sangat jelas dan diakui oleh dunia internasional. "Ini adalah agresi militer satu negara berdaulat terhadap kedaulatan negara lain, ini melanggar hukum internasional, piagam PBB dan juga bertentangan dengan semangat Dasasila Bandung," tambah Dino.

Ia mencatat saat Amerika Serikat (AS) menginvasi Irak dengan tegas Indonesia menolak agresi tersebut. Walaupun Indonesia adalah sahabat AS. Sementara masalah etnis di Rusia dan Ukraina seharus tidak menggoyahkan posisi Indonesia.

Dino menambahkan sepanjang sejarah diplomasinya, Indonesia sangat peka dalam isu separatisme di dalam negeri dan tidak pernah mendukung separatisme di negara-negara lain. Menurut Dino, Indonesia tidak bisa mendukung perpecahan Ukraina apalagi dalam situasi tekanan dari luar.

Baca juga : Uni Eropa Diminta Kurangi Ketergantungan Minyak dan Gas dari Rusia

"Karena gelombang separatisme etnis kemudian terjadi juga di berbagai negara lain, maka dunia akan kacau balau dan akan berkobar perang dan juga akan terjadi guncangan di mana-mana," kata Dino.

Menurut Dino, konflik Ukraina akan semakin buruk, serta berdampak jauh dan berkepanjangan. Dino mengatakan baiknya hubungan dengan Rusia tidak boleh menghalangi Indonesia sungkan menyatakan apa yang benar dan apa yang salah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement