REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) terus menambah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Ukraina. Sementara invasi Rusia ke Ukraina semakin buruk setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan unit kekuatan nuklir untuk mengambil posisi siaga tinggi.
"Hari ini (28/2) 6 WNI dan 1 WNA (pasangan WNI) berhasil dievakuasi dari Lviv menuju Rzeszow Polandia. Mereka dalam keadaan sehat," cicit Kemlu di media sosial Twitter, Ahad (28/2/2022).
Sebelumnya sebanyak 25 WNI berhasil dievakuasi dari Odessa, Ukraina ke Rumania. Setelah tiba di Rumania para WNI dibawa ke Bucharest. Kemlu terus memastikan evakuasi seluruh WNI di berbagai kota di Ukraina.
Pada Jumat (25/2/2022) lalu pemerintah Indonesia menyatakan siap menggelar proses mengevakuasi WNI dari Ukraina. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM (Sekjen Kemenkumham) Andap Budhi Revianto mengatakan, hal tersebut dilakukan menyusul eskalasi militer dalam konflik Rusia-Ukraina.
"Dalam fungsi Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM, telah mempersiapkan diri menghadapi kontinjensi dalam rangka evakuasi WNI dari Ukraina," kata Andap.
Dia mengungkapkan, saat ini terdapat sekitar 140 WNI di Ukraina dan dilaporkan berada dalam kondisi aman. Namun, kata Andap, tidak menutup kemungkinan konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memburuk, sehingga bisa mengancam keselamatan WNI.
Satu hari sebelumnya Kedutaan Besar (KBRI) di Kiev sedang mematangkan skenario kontinjensi, termasuk untuk mengevakuasi 138 warga negara Indonesia (WNI) jika situasi memburuk. Melalui rencana kontijensi, KBRI Kiev bersama Kemenlu menyusun skenario situasi darurat dari status siaga 3, siaga 2, dan siaga 1.
Salah satunya, pihak KBRI Kiev sudah meminta WNI yang berada di Ukraina berkumpul di KBRI Kiev sebelum akan dilakukan rencana evakuasi lebih lanjut jika keadaan memburuk. Sebagian besar WNI berada di Kiev, Odessa, dan wilayah lain.
Namun, ada 11 dari 138 WNI saat ini tinggal di Ukraina timur seperti di Donetsk dan Luhansk. Berdasarkan komunikasi Kemenlu, hingga Jumat lalu para WNI masih dalam keadaan sehat, tenang, dan aman.
Sementara itu Putin memerintahkan komando militernya untuk menyiagakan pasukan nuklir. Perintah ini disampaikan setelah pasukan Ukraina yang mempertahankan Kota Kharkiv mengatakan mereka membalas serangan pasukan Rusia.