REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA CITY -- Otoritas kesehatan di Guatemala mengatakan lebih dari satu juta dosis vaksin virus corona Sputnik Rusia telah kedaluwarsa. Vaksin tersebut terbuang percuma karena tidak ada yang mau menggunakannya.
Menteri Kesehatan Guatemala Francisco Coma mengatakan pada Senin (28/2/2022), bahwa ada penolakan di antara penduduk terhadap vaksin itu. Meskipun banyak orang Guatemala tetap tidak mau menerima vaksin dari merek apa pun.
Tidak jelas alasan warga Guatemala menolak vaksin Sputnik tersebut. Entah karena memiliki keraguan khusus tentang vaksin Rusia atau apakah mereka tidak mau menerima vaksin apa pun.
"Kami telah mencoba menyediakan semua vaksin dari berbagai merek, kepada publik. Sayangnya, telah terjadi penolakan di kalangan masyarakat terhadap vaksinasi," kata Coma.
Dosis Sputnik yang sia-sia merugikan pemerintah sekitar 11 juta dolar AS. Tambahan 1,7 juta dosis dari dosis kedua Sputnik, yang berbeda dari yang pertama, akan berakhir pada Maret.
Hanya sekitar 43 persen dari 12,6 juta penduduk negara di atas usia 11 tahun yang sepenuhnya divaksinasi. Sedangkan negara ini memiliki total populasi mencapai 17 juta jiwa.