REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilik sebuah restoran Ukraina di Hong Kong, Olena Wang, mengaku mendapat banyak dukungan dari warga setempat. Menurutnya, masyarakat setempat ingin menyumbang ke komunitas yang bisa memitigasi dampak perang dengan Rusia.
Olena yang menikah dengan warga Hong Kong menjalankan bisnis restoran Ivan the Kozak sejak 2001 bersama putrinya. Mereka mempekerjakan tujuh karyawan, termasuk orang Ukraina dan Rusia.
Olena mengatakan, banyak orang di Hong Kong menanyakan caranya agar bisa membantu Ukraina. Pertanyaan itu mencuat sepekan belakangan setelah invasi Rusia.
Di saat permintaan itu terlalu berat untuk ditangani sendirian, Olena mulai mengunggah cara kontribusi secara daring. Seorang konsumen bahkan memberikan tip lebih dari 10 ribu dolar HK (Rp 18,3 juta) dan meminta restoran untuk mengirimkan uang tersebut kepada orang yang membutuhkan.
"Saya ingin berteriak, saya ingin berbagi kepedihan ini dengan semua orang."
Donatur yang menitipkan uang melalui Ivan the Kozak akan mendapatkan informasi penyalurannya. Olena juga menyediakan rekomendasi untuk orang yang ingin berdonasi langsung ke kelompok seperti Palang Merah dan rumah sakit serta relawan yang membantu tentara Ukraina.
"Kami mengirim uang ini ke Ukraina dan mengirim konfirmasi surel kepadanya jadi dia tahu kami mengirimkan uang ke tempat yang benar," kata Olena kepada Reuters.
Olena tidak bisa memperkirakan berapa banyak yang sudah disumbangkan warga Hong Kong. Perhimpunan Ukraina Hong Kong, jaringan independen untuk komunitas Ukraina di kota itu, yang juga memfasilitasi sumbangan, memperkirakan sebagian besar orang menyumbang antara satu hingga tiga dolar Hong Kong, tetapi tidak dapat memperkirakan berapa total sumbangan.
Ivan the Kozak telah beroperasi selama 21 tahun di Hong Kong dengan menawarkan hidangan khas dari penjuru Ukraina. Restoran itu juga menghidangkan teh dan vodka dari negara lain di Eropa Timur.