Sabtu 05 Mar 2022 08:46 WIB

Pengungsi Suriah di Ukraina: Mengapa Kami tidak Diterima di Eropa? 

Pengungsi Suriah dan Arab mendapat perlakuan berbeda dari pengungsi Ukraina

Rep: Dwina Agustin, Shabrina Zakaria/ Red: Nashih Nashrullah
Pengungsi Ukraina beristirahat di stasiun kereta Warszawa Wschodnia (Warsawa Timur) di Warsawa, Polandia (Ilustrasi). Pengungsi Suriah dan Arab mendapat perlakuan berbeda dari pengungsi Ukraina
Foto:

Houry dan kritikus lainnya juga mengatakan beberapa pemerintah menunjukkan standar ganda pada masalah relawan yang ingin berperang di Ukraina melawan pasukan Rusia. 

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pada akhir pekan mendukung seruan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy agar orang-orang bergabung dengan pasukan internasional untuk memerangi pasukan Rusia. 

"Tentu saja. Jika orang ingin mendukung perjuangan itu, saya akan mendukung mereka melakukan itu," katanya kepada BBC

Kondisi sebaliknya, polisi Inggris memperingatkan warga Inggris yang bepergian ke Suriah untuk membantu pemberontak yang memerangi Presiden Bashar al-Assad delapan tahun lalu. 

Mereka dapat ditangkap sekembalinya dari Suriah dengan mengatakan mereka dapat menimbulkan risiko keamanan bagi Inggris. 

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, mengatakan situasinya berbeda dengan para pejuang yang bergabung dengan kelompok-kelompok seperti ISIS di Suriah. Dia pun menyatakan pemerintah akan mencegah orang-orang pergi ke Ukraina. 

Dengan tindakan diskriminasi negara-negara Eropa dalam menerima pengungsi, beberapa pengungsi di Suriah utara, Lebanon, dan di Yordania mengatakan tanggung jawab atas penderitaan  terletak pada pihak berwenang yang lebih dekat ke rumah. Mereka menyatakan negara-negara Arab seharusnya berbuat lebih banyak untuk para pengungsi.  

Terlepas dari tetangga Suriah, Yordania, dan Lebanon, negara-negara Arab hanya menerima sedikit dari orang-orang terlantar akibat perang.

  Kami tidak menyalahkan negara-negara Eropa, kami menyalahkan negara-negara Arab," kata Ali Khlai, yang tinggal di sebuah tenda di dekat kota Azaz, Suriah barat laut. "Negara-negara Eropa menyambut mereka dari rakyatnya. Kami menyalahkan saudara-saudara Arab kami, bukan yang lain," ujarnya.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement