Senin 07 Mar 2022 02:20 WIB

Perundingan Rusia-Ukraina Dilanjutkan Senin

Ukraina dan Rusia telah melakukan dua putaran pembicaraan sejak invasi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Paramedis Ukraina mengibarkan bendera Nasional makam rekan mereka Valentyna Pushych, yang dibunuh oleh tentara Rusia, di sebuah pemakaman di Kyiv, Ukraina, Sabtu, 5 Maret 2022.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Paramedis Ukraina mengibarkan bendera Nasional makam rekan mereka Valentyna Pushych, yang dibunuh oleh tentara Rusia, di sebuah pemakaman di Kyiv, Ukraina, Sabtu, 5 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MINSK -- Putaran kedua perundingan antara Rusia dan Ukraina berakhir tanpa kesepakatan gencatan senjata dan perang terus berkobar. Para perunding mengatakan, perundingan akan dilanjutkan pada Senin (7/3/2022).

Juru runding Ukraina, David Arakhamia mengatakan di Facebook pada Sabtu (5/3/2022) bahwa Rusia dan Ukraina akan mengadakan pembicaraan putaran ketiga pada Senin tentang mengakhiri permusuhan. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga

"Pembicaraan putaran ketiga akan berlangsung pada hari Senin," tulis Arakhamia, yang juga ketua faksi parlemen dari partai Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Begitupun pihak Rusia. Juru rundingnya mengatakan, bahwa pembicaraan mungkin dimulai pada Senin.

Delegasi dari Ukraina dan Rusia telah melakukan dua putaran pembicaraan sejak Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke tetangganya pada 24 Februari. Pada Kamis (3/3/2022), kedua belah pihak sepakat untuk membuka koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil keluar dari beberapa zona pertempuran, meskipun ada penundaan dalam penerapannya.

Ukraina mengatakan pada Sabtu bahwa perundingan kedua pihak belum membuahkan hasil. Namun akan terus melakukan negosiasi.

Kantor berita Rusia Interfax kemudian mengutip juru rundingnya, Leonid Slutsky mengatakan babak ketiga benar-benar dapat berlangsung dalam beberapa hari mendatang, mungkin saja pada Senin.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, bahwa upaya Zelenskiy untuk mendapatkan bantuan langsung NATO dalam konflik antara negara mereka tidak membantu pembicaraan antara kedua belah pihak. Dia menegaskan bahwa Moskow siap untuk putaran ketiga perundingan.

NATO pada Jumat menolak seruan Zelenskiy untuk menciptakan zona larangan terbang di atas Ukraina. Dengan penolakan tersebut, Zelenskiy menuding bahwa NATO telah memberi Rusia lampu hijau untuk melanjutkan kampanye pengebomannya.

Sebelumnya pada Sabtu (5/3/2022), Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan dia terbuka untuk berbicara dengan Lavrov, tetapi hanya jika pertemuan tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan bermakna. Kremlin mengatakan,  bahwa kemajuan dalam negosiasi akan tergantung pada reaksi Kiev terhadap posisi Moskow tentang bagaimana mengakhiri perang, yang telah disampaikan ke Ukraina pada Kamis.

Kantor berita Rusia TASS mengutip Slutsky yang mengatakan pihak Ukraina telah menunjukkan beberapa keterbukaan di babak kedua untuk mencapai kesepakatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement