Senin 07 Mar 2022 07:29 WIB

Netflix Tangguhkan Layanan di Rusia

Netflix telah menangguhkan layanannya di Rusia sebagai bentuk protes invasi

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Netflix telah menangguhkan layanannya di Rusia sebagai bentuk protes invasi skala penuh ke Ukraina
Foto: AP Photo/Dan Goodman
Netflix telah menangguhkan layanannya di Rusia sebagai bentuk protes invasi skala penuh ke Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Netflix telah menangguhkan layanannya di Rusia sebagai bentuk protes invasi skala penuh ke Ukraina. Awal pekan ini, layanan streaming itu akan menghentikan sementara semua proyek dan akuisisi di masa depan dengan Rusia.

Ini membuat Netflix bergabung dengan daftar perusahaan yang telah memutuskan hubungan dengan Rusia. Netflix memiliki empat produk asli Rusia, termasuk serial thriller kriminal yang disutradarai oleh Dasha Zhuk dan syutingnya telah ditunda.

Baca Juga

Belum lama ini, Netflix juga menolak untuk membawa 20 saluran propaganda Rusia. Sekarang, perusahaan mengambil langkah tambahan untuk mematikan layanannya sepenuhnya. “Mengingat keadaan di lapangan, kami telah memutuskan untuk menangguhkan layanan kami di Rusia,” kata juru bicara Netflix, dikutip Variety, Senin (7/3/2022).

Dampak ekonomi yang dihadapi Rusia setelah keputusannya untuk berperang dengan Ukraina sangat kuat. Tidak hanya bergulat dengan sanksi yang luas, tetapi banyak perusahaan dan organisasi telah menarik diri dari Rusia.

Perusahaan seperti Microsoft, Apple dan Dell telah menangguhkan penjualan sementara Ikea telah menutup toko dan Nike tidak akan lagi memenuhi pesanan daring. Di bidang hiburan, semua studio besar telah mengumumkan akan berhenti merilis film mereka di Rusia.

Netflix merupakan pendatang baru di Rusia yang diluncurkan pada tahun 2016. Kehadiran Netflix yang relatif kecil membawa sekitar satu juta pelanggan. Padahal secara global, Netflix memiliki 222 juta pelanggan.

Netflix juga belum lama ini mengumumkan akan menghadirkan film dokumenter 2015 Winter on Fire: Ukraina\'s Fight for Freedom secara gratis. Film non-fiksi berpusat pada protes Euromaidan di Ukraina yang dipicu oleh keputusan Eks Presiden Viktor Yanukovych untuk tidak menandatangani perjanjian dengan Uni Eropa dan malah memilih memperkuat hubungan dengan Rusia.

Protes tersebut akhirnya mengakibatkan pemecatan Yanukovych dan memperburuk ketegangan dengan Rusia. Presiden Vladimir Putin menggunakan penggulingan itu sebagai dalih untuk menyerang dan mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement