REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Judo Internasional (IJF) mengeluarkan keputusan mencopot seluruh jabatan dan posisi penting yang dipegang Presiden Rusia Vladimir Putin dari tubuh organisasi itu, Senin (7/3/2022). Langkah itu sebagai buntut sanksi dari aksi intervensi militer negara tersebut ke Ukraina.
Dalam keputusan ini, tidak hanya Presiden Putin yang kehilangan posisinya sebagai presiden kehormatan IJF, namun juga salah seorang pengusaha Rusia bernama Arkady Rotenberg juga bernasib serupa. "Federasi Judo Internasional mengumumkan Vladimir Putin dan Arkady Rotenberg telah dicopot dari semua posisi yang dipegang di federasi," tulis IJF lewat keterangan resmi yang dilansir Reuters.
Keputusan tersebut diumumkan dalam sebuah pernyataan singkat menyusul dari skorsing yang dilayangkan kepada Putin sebagai presiden kehormatan IJF pekan lalu. Sementara miliarder Rotenberg, telah berada di Komite Eksekutif IJF sebagai manajer pengembangan sejak tahun 2013.
Federasi tidak menyebutkan secara eksplisit invasi Rusia ke Ukraina menjadi alasan utama, tetapi menyebutkan adanya penangguhan jabatan Putin sebagai presiden kehormatan IJF sehubungan dengan konflik perang yang sedang berlangsung. Putin juga dicopot dari sabuk hitam taekwondo kehormatannya yang diberikan pada 2013 oleh World Taekwondo serta gelar kehormatan yang diberikan federasi renang dunia pada tahun 2014.
Sejak awal serangan Rusia ke Ukraina, yang mendapat dukungan Belarusia, tim dan atlet kedua negara telah dibekukan dari kompetisi internasional di seluruh olahraga .Tidak hanya mencopot gelar Presiden Putin dan Rotenberg, IJF juga membatalkan acara Grand Slam di Kazan, Rusia pada 20-22 Mei.