REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Kerajaan Arab Saudi telah menunjukkan kesediaannya untuk menengahi perselisihan antara Rusia dan Ukraina. Kerajaan mengambil langkah ini karena bagian dari upaya internasional untuk menyelesaikan konflik secara politik.
Dilansir dari Arab News, Rabu (9/3/2022), Keputusan ini diambil dalam sesi rapat Dewan Menteri yang dipimpin oleh Raja Salman di Istana Al-Yamamah di Riyadh pada Selasa (8/3/2022). Keputusan ini juga menegaskan dukungan Kerajaan untuk setiap inisiatif yang berkontribusi pada de-eskalasi krisis.
Dewan membahas dua panggilan telepon yang diterima oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman dari pemimpin Rusia Vladimir Putin dan lawannya dari Ukraina Volodymyr Zelensky.
Di antara topik lain, dewan membahas pencabutan tindakan pencegahan yang bertujuan memerangi pandemi Covid-19 di Kerajaan. Ini mengikuti keberhasilan dan kemajuan Kerajaan dalam program vaksinasi nasional dan tingkat imunisasi yang tinggi.
Dewan juga diberi penjelasan tentang sejumlah isu dalam agendanya dan mengeluarkan keputusan termasuk persetujuan dari Personal Status Law.
Hukum Kedudukan Pribadi akan mengatur tentang ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan urusan keluarga dan mengatur ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan wasiat dan warisan