REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui dukungan darurat senilai 1,4 miliar dolar AS untuk Ukraina. Dana itu bakal digunakan untuk membiayai pengeluaran dan menopang neraca pembayaran negara tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada IMF atas tanggapannya yang cepat terhadap permintaan kami. Kami berharap dapat menyelesaikan semua prosedur yang diperlukan sesegera mungkin," kata Gubernur Bank Sentral Ukraina Kyrylo Shevchenko dalam sebuah pernyataan, Rabu (9/3/2022).
Dia mengungkapkan, dana dukungan IMF tersebut sangat dibutuhkan Ukraina. "Ini vital bagi Ukraina sekarang karena Ukraina sedang melalui masa yang mengerikan," ujarnya.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan pada Selasa (8/3/2022) bahwa dana tersebut melebihi 700 juta dolar AS yang dicairkan ke Ukraina oleh IMF pada Desember, dan 2,7 miliar dolar AS dalam cadangan darurat yang diterimanya sebagai bagian dari alokasi IMF pada Agustus. Ketua IMF mengatakan perang telah memberikan kejutan bagi ekonomi dunia, mengirim energi dan harga pangan lebih tinggi, menggusur jutaan orang dan mengikis kepercayaan bisnis.
"Hal yang tidak terpikirkan terjadi dengan serangan Rusia ke Ukraina," katanya.
Pemberi pinjaman global sedang mencari cara terbaik untuk mendukung beberapa tetangga dekat Ukraina, termasuk Moldova, yang mencari bantuan, kata Georgieva. Dia mengatakan terlalu dini untuk memprediksi dampak perang terhadap ekonomi global dan sanksi besar-besaran yang dijatuhkan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap Rusia.
Pada Senin (7/3/2022) lalu, Bank Dunia telah menyetujui paket dukungan sebesar 723 juta dolar AS untuk Ukraina. Paket tersebut bernama Financing of Recovery from Economic Emergency in Ukraine atau disingkat FREE Ukraine.
Bank Dunia mengungkapkan, paket dukungan tersebut telah disetujui Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia. "Paket yang disetujui oleh Dewan terdiri dari pinjaman tambahan sebesar 350 juta dolar AS dan jaminan sebesar 139 juta dolar AS, serta juga memobilisasi pembiayaan hibah sebesar 134 juta dolar AS dan pembiayaan paralel sebesar 100 juta dolar AS," kata Bank Dunia.
Bank Dunia berharap paket dukungan tersebut dapat membantu rakyat Ukraina di tengah serangan Rusia. "Dukungan yang dicairkan dengan cepat akan membantu pemerintah memberikan layanan penting kepada rakyat Ukraina, termasuk upah pekerja rumah sakit, pensiun untuk orang tua, dan program sosial bagi mereka yang rentan,” kata Bank Dunia.
Presiden Bank Dunia David Malpass menegaskan, pihaknya memang memberikan dukungan penuh kepada rakyat Ukraina. Pemberian paket bantuan menjadi bukti konkret atas dukungan tersebut. “Ini adalah langkah pertama dari banyak langkah yang kami ambil untuk membantu mengatasi dampak luas terhadap manusia dan ekonomi dari krisis ini,” ucapnya.