BERLIN -- Jerman pada Rabu (9/3/2022) menjanjikan dukungan berkelanjutan ke Ukraina dalam perang melawan Rusia di negara itu, tetapi menolak pengiriman jet tempur ke Ukraina. Kanselir Olaf Scholz mengklarifikasi posisi pemerintahnya selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Berlin.
“Kita harus berpikir sangat hati-hati tentang apa yang bisa kita lakukan secara konkret, dan tentu saja pesawat tempur bukan bagian dari ini,” ungkap dia, setelah Polandia menawarkan untuk menyerahkan semua pesawat tempur MIG-29 ke pangkalan AS di Jerman, agar digunakan Ukraina melawan Rusia.
Scholz menyebut bahwa Jerman telah menyediakan peralatan militer dan senjata pertahanan ke Ukraina, dan akan dengan hati-hati mempertimbangkan langkah selanjutnya, dengan berkonsultasi dengan sekutu.
Dia meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyetujui gencatan senjata segera dan menarik pasukan Rusia dari Ukraina.
“Yang kita butuhkan sekarang adalah solusi diplomatik,” tegas PM Jerman.
“Kami berharap solusi dapat ditemukan dalam negosiasi antara Rusia dan Ukraina, dan kami dapat mengidentifikasi jalan yang membawa kami keluar dari krisis ini,” tambah Scholz.
Sedikitnya 474 warga sipil tewas dan 864 lainnya terluka di Ukraina sejak Rusia melancarkan perang melawan tetangganya, menurut angka PBB, dan jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan lebih tinggi. Lebih dari 2,1 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, menurut badan pengungsi PBB.