Herzog mengatakan serangkaian tokoh terkemuka, termasuk banyak pemimpin pria dan wanita Yahudi, penyair, dan pedagang, semuanya adalah bagian dari sejarah Yahudi di Turki. Dia menekankan bahwa anggota dari semua agama dapat dan harus hidup bersama dalam damai di kawasan.
"Saya berharap kita bekerja sama untuk membangun stabilitas, kemakmuran, perdamaian, dan keamanan di kawasan," ujar Herzog.
Herzog melanjutkan pidatonya dengan mengutip puisi "On living" dari penyair Turki terkemuka Nazim Hikmet. "Kami, dua orang, dua negara, memilih untuk memulai perjalanan kepercayaan dan rasa hormat yang akan melibatkan dialog mendalam di semua bidang," ujarnya mengutip penggalan syair tersebut.
"Kedua bangsa itu adalah anak-anak Nabi Ibrahim," katanya.
"Saya percaya bahwa kita semua, anggota dari semua agama, Kristen, Yahudi, dan Muslim dapat dan harus hidup berdampingan secara damai satu sama lain di wilayah yang indah ini," katanya.
Herzog pun menyinggung Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu yang akan mengunjungi Israel pada bulan depan. Kunjungan balasan ini dalam upaya mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid. "Ini akan memungkinkan kelanjutan dialog," ujarnya.
Tidak lupa, Herzog memuji upaya Turki untuk pertemuan trilateral dengan menteri luar negeri Ukraina dan Rusia yang akan diadakan di Antalya pada Kamis (10/3). "Saya juga sangat menghargai upaya Anda yang memimpin ke pertemuan puncak yang akan diadakan di negaramu besok," ujarnya.