Kamis 10 Mar 2022 14:58 WIB

Warga AS Ingin Menjadi Sukarelawan Perang di Ukraina 

Kedubes Ukraina mencatat ada 6.000 orang bertanya tentang menjadi sukarelawan perang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Demonstran melakukan aksi di depan Kedutaan Rusia di Washington membawa poster dengan tulisan
Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Demonstran melakukan aksi di depan Kedutaan Rusia di Washington membawa poster dengan tulisan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Warga Amerika Serikat (AS) tertarik untuk terjun sebagai sukarelawan perang di Ukraina. Atase militer Ukraina, Borys Kremenetskyi menerima ribuan permintaan sukarelawan untuk berjuang melawan invasi Rusia di Ukraina. 

“Mereka benar-benar merasa bahwa perang ini tidak adil, tidak beralasan. Mereka merasa harus pergi dan membantu,” ujar Kremenetskyi. 

Baca Juga

Relawan AS hanya mewakili sebagian kecil dari orang asing yang ingin berjuang untuk Ukraina. Namun, itu adalah cerminan dari semangat mereka untuk membantu Ukraina memperjuangkan kebebasan.

“Ini bukan tentara bayaran yang datang untuk mendapatkan uang. Ini adalah orang-orang dengan niat baik yang datang untuk membantu Ukraina memperjuangkan kebebasan," kata Kremenetskyi. 

Pemerintah AS melarang orang Amerika pergi berperang di Ukraina, karena dapat menimbulkan masalah hukum dan keamanan nasional. Sejak invasi Rusia pada 24 Februari, Kedutaan Besar Ukraina di Washington mencatat setidaknya 6.000 orang bertanya tentang cara untuk menjadi sukarelawan perang. Sebagian besar dari mereka adalah warga negara Amerika. 

Kremenetskyi mengatakan, separuh dari calon sukarelawan tidak diterima dan bahkan tidak mengikuti wawancara melalui Zoom. Menurut Kremenetskyi, para sukarelawan yang ditolak memiliki latar belakang kriminal atau tidak sesuai dengan kriteria. Selain itu, ada juga alasan usia, seperti seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dan seorang pria berusia 73 tahun.

Beberapa orang yang menyatakan minat untuk menjadi sukarelawan telah ditolak, karena kedutaan tidak dapat melakukan pemeriksaan yang memadai. Kremenetskyi tidak mengungkapkan metode yang digunakan untuk menyaring sukarelawan. 

Kremenetskyi, mengatakan, sekitar 100 warga AS telah diterima menjadi sukarelawan perang di Ukraina. Mereka terdiri dari veteran perang di Irak dan Afghanistan dengan pengalaman tempur, termasuk beberapa pilot helikopter.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement