Jumat 11 Mar 2022 19:27 WIB

Anak Yatim Piatu Ukraina Menetap di Lithuania

ada 500 keluarga yang menawarkan diri untuk merawat setiap anak yang datang sendirian

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Sebanyak 44 anak dari panti asuhan di Ukraina timur menetap di sebuah resor di kota Trakai, Lithuania.
Foto: AP/Visar Kryeziu
Sebanyak 44 anak dari panti asuhan di Ukraina timur menetap di sebuah resor di kota Trakai, Lithuania.

REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS -- Sebanyak 44 anak dari panti asuhan di Ukraina timur menetap di sebuah resor di kota Trakai, Lithuania. Mereka mencapai Lithuania setelah menempuh perjalanan selama 36 jam dengan bus. 

Anak-anak yatim piatu itu tinggal di resor megah, dengan jendela besar di aula utamanya yang menghadap ke kastil abad pertengahan. Anak-anak yang berusia antara dua hingga 18 tahun itu, saling membantu menyiapkan makan siang di atas meja. 

Baca Juga

Seorang pendeta yang mendirikan panti asuhan, Sergei Drok, mengatakan, selama masih berada di Ukraina, anak-anak tidur dengan pakaian lengkap. Mereka tidur di tempat tidur darurat, yang berada di lantai dasar panti asuhan sejak invasi Rusia dimulai. Saat sirene serangan udara berbunyi setiap beberapa jam, mereka bisa pindah ke ruang bawah tanah dengan cepat.

"Mereka ingin mengebom instalasi militer terdekat, tetapi itu berakhir baik bagi kami. Kami hanya mendengar rudal melintas. Mereka membuat suara siulan saat mereka lewat. Itu sangat menakutkan," kata seorang anak penghuni panti asuhan, Aleksandra (14).

Selama perjalanan ke Lithuania dengan jarak 1.600 km, Drok berbicara tentang perang dan apa yang terjadi selanjutnya kepada anak-anak panti asuhan.  Bus tiba di Lituania setiap hari dari perbatasan Ukraina-Polandia. Sebagian besar bus diisi dengan anak-anak dari beberapa panti asuhan. 

Pengawas hak anak negara, Ilma Skuodiene, mengatakan, sejumlah anak-anak datang dalam rombongan panti asuhan, dan ada pula anak-anak yang datang bersama keluarga mereka. Selain itu, ada anak-anak yang datang sendirian tanpa keluarga.

Skuodiene mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan tempat untuk anak-anak dari panti asuhan. Selain itu, ada 500 keluarga yang menawarkan diri untuk merawat setiap anak yang datang sendirian.

"Saya hanya disuruh membawa baju ganti dan tidak ada yang lain. Anak-anak kecil semua menangis ketika mereka pergi, karena mereka harus berpisah dari guru mereka. Tapi mereka terlihat bahagia sekarang," kata seorang anak, Nazary (16 tahun).

Resor di Trakai menyediakan makanan, sekolah dan kegiatan sekolah tambahan untuk anak yatim Ukraina. "Mereka adalah anak-anak kita sekarang. Kami bekerja dengan komunitas sekolah, bagaimana menerima mereka, topik apa yang harus dihindari dengan mereka, sehingga mereka merasa nyaman dan aman," kata Wali Kota Trakai, Andrius Satevicius.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement