REPUBLIKA.CO.ID,KIEV -- Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan, sekitar 13 ribu orang telah dievakuasi dari sejumlah kota Ukraina pada Sabtu (12/3/2022) waktu setempat. Angka ini hampir dua kali lipat jumlah yang berhasil keluar Ukraina pada hari sebelumnya.
Vereshchuk mengatakan, bahwa tidak ada yang berhasil meninggalkan kota Mariupol yang terkepung dan menyalahkan penghalangan oleh pasukan Rusia. Moskow sebelumnya menuduh pasukan Ukraina sengaja menjebak orang di sana.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan militer Rusia akan dipukul mundur. Koridor kemanusiaan harus berfungsi. Dia juga menekankan bahwa komunitas internasional harus lebih mendukung Ukraina.
"Hari ke-17 perang telah berakhir. Sebuah perang untuk hak untuk bebas," kata Zelensky dalam sebuah video yang diposting online seperti dikutip laman Time of Israel, Ahad (13/3).
"Penjajah Rusia tidak bisa menaklukkan kita. Mereka tidak memiliki kekuatan seperti itu. Mereka tidak memiliki semangat seperti itu. Mereka hanya berpegang pada kekerasan. Hanya pada teror," katanya. "Di mana pun Rusia datang ke negeri asing, mimpi itu mustahil. Hanya perjuangan keras untuk bertahan hidup," katanya.
Dia mengatakan Ukraina tidak akan memaafkan kolaborator mana pun. Menurut Zelensky koridor kemanusiaan bekerja dan 12.729 orang dievakuasi hari ini.
"Pengiriman kemanusiaan akan tiba di Mariupol besok," katanya. Dia kembali memohon negara lain untuk lebih banyak membantu. "Ini bukan hanya untuk Ukraina. Ini untuk semua orang di Eropa," katanya.
sumber:
https://www.reuters.com/world/europe/some-13000-ukrainians-evacuated-cities-saturday-deputy-pm-says-2022-03-12/
https://www.timesofisrael.com/liveblog-march-12-2022/