REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Kepala Komando Pusat Amerika Serikat (AS) Jenderal Kenneth McKenzie memperingatkan Israel pada Selasa (15/3/2022), bahwa Iran memiliki 3.000 rudal. Di mana rudal tersebut diperkirakan mampu mencapai Tel Aviv.
“Pada tingkat militer, kekhawatiran saya adalah pertama-tama bahwa mereka tidak memiliki senjata nuklir, tetapi saya juga sangat prihatin dengan pertumbuhan dan efisiensi yang luar biasa dari program rudal balistik mereka,” kata McKenzie kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat dilansir dari ABNA 24, Kamis (17/3/2022).
Kata-kata Jenderal Amerika Serikat itu muncul sepekan setelah dia bertemu dengan Menteri Keamanan pendudukan Israel Benny Gantz dan Kepala Staf IOF Aviv Kochavi.
"Mereka memiliki lebih dari 3.000 rudal dari berbagai jenis, beberapa di antaranya dapat mencapai Tel Aviv," kata McKenzie menanggapi pertanyaan komite senat. "Belum ada yang bisa mencapai Eropa," tambahnya.
Dia juga mengklaim bahwa kemampuan rudal Iran adalah ancaman terbesar bagi keamanan kawasan. Seraya menambahkan bahwa Iran telah mengembangkan gudang rudal balistik berhulu ledak nuklir
Menurut pejabat tinggi pertahanan Amerika Serikat, Republik Islam telah menguji platform senjata ini beberapa kali, selain itu, Teheran juga telah banyak berinvestasi dalam program rudal balistiknya selama lebih dari setengah dekade terakhir.
McKenzie menilai bahwa Iran akan terus menggunakan Irak dan Suriah sebagai rute pasokan untuk meneruskan "kampanye" Teheran melawan pendudukan Israel.
McKenzie menambahkan bahwa pasokan itu sebagian untuk Hizbullah di Lebanon, yang kemampuan misilnya diperkirakan berjumlah 130 ribu-150 ribu roket yang bisa mencapai jauh ke Palestina yang diduduki.
Baca juga: 3 Tanda yang Membuat Mualaf Eva Yakin Bersyahadat
Penghitungan itu dilaporkan mencakup banyak rudal balistik. McKenzie juga menyuarakan keprihatinan atas program drone Iran.
Menurut pernyataannya, armada UAV Iran berevolusi dari drone komersial menjadi drone yang menyerupai rudal jelajah dalam hal kecepatan, jangkauan, akurasi, kekebalan terhadap peperangan elektronik, dan bobot hulu ledak.
Teheran juga telah mampu memproduksi komponen drone secara massal, memungkinkan mereka untuk dipasok ke sekutu mereka di Lebanon dan Yaman.
Sumber: abna24