Jumat 18 Mar 2022 08:27 WIB

Rusia tak Dorong Pemungutan Suara dalam Resolusi Situasi Ukraina

Rusia tidak mendorong pemungutan suara pada resolusi situasi kemanusiaan di Ukraina

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Duta Besar Rusia untuk PBB mengatakan tidak mendorong pemungutan suara pada resolusi situasi kemanusiaan di Ukraina yang Moskow ajukan.
Foto: AP/John Minchillo
Duta Besar Rusia untuk PBB mengatakan tidak mendorong pemungutan suara pada resolusi situasi kemanusiaan di Ukraina yang Moskow ajukan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Duta Besar Rusia untuk PBB mengatakan tidak mendorong pemungutan suara pada resolusi situasi kemanusiaan di Ukraina yang Moskow ajukan. Negara-negara Barat mengkritik keras resolusi tersebut karena tidak menyinggung pertanggung jawaban Rusia atas perang di negara tetangganya tersebut.

Di Dewan Keamanan PBB, Vassily Nebenzia mengatakan, hingga tahapan ini Rusia tidak ingin mendorong pemungutan suara. Karena Amerika Serikat (AS) dan Albanian mementangnya tapi ia menekankan Moskow tidak menarik resolusi tersebut.

Nebenzia mengatakan, dalam rapat Dewan Keamanan Rusia berencana meneruskan kembali pembahasan "laboratorium biologis" AS di Ukraina tanpa mengeklaim dokumen baru. Tuduhan ini disampaikan tanpa bukti dan sudah dibantah berulangkali pemerintah AS dan Ukraina.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield merespons pengumuman Nebenzia. "Resolusi kemanusiaan mereka yang lucu akan gagal," katanya, Kamis (17/3/2022).

"Kami tahu bila Rusia peduli pada krisis kemanusiaan, yang mereka ciptakan, itu sederhananya menghentikan serangan pada rakyat Ukraina, tapi justru mereka ingin menggelar Dewan Keamanan yang lain untuk menggunakan dewan ini sebagai tempat penyebaran informasi palsu dan mempromosikan propagandanya," tambah Thomas-Greenfield.

Pada rapat Jumat (11/3/2022) lalu Rusia menuduh AS memiliki "aktivitas biologis" di Ukraina. Thomas-Greenfield menuduh Rusia menggunakan Dewan Keamanan untuk "menyebarkan informasi palsu dan kebohongan" sebagai bagian dari operasi bendera palsu Moskow agar dapat menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement