REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Koalisi Arab yang bertempur di Yaman mengatakan kelompok bersenjata Houthi yang didukung Iran melancarkan empat serangan terhadap kerajaan. Serangan itu merusak mobil dan rumah sipil tetapi tidak menimbulkan korban menurut media pemerintah.
Dilansir dari Al Arabiya, Ahad (20/3/2022), kantor berita negara Saudi (SPA) menjelaskan bahwa serangan lain menargetkan pabrik desalinasi air di kota Al-Shaqeeq, fasilitas Aramco di Jizan, pembangkit listrik di kota Dhahran al Janub selatan, dan fasilitas gas di Khamis Mushait.
Televisi pemerintah al-Ekhbariya kemudian mengutip koalisi yang mengatakan telah mencegat dan menghancurkan tiga pesawat tak berawak yang menargetkan fasilitas ekonomi. Koalisi juga menggagalkan serangan terhadap fasilitas Aramco Liquefied Natural Gas (LNG) di kota Yanbu, Saudi, lapor televisi pemerintah.
Koalisi yang bertempur di Yaman sejak 2015 mengatakan eskalasi terbaru Houthi dengan menargetkan fasilitas ekonomi dan sipil adalah tanggapan atas seruan Teluk untuk melakukan pembicaraan.
Dalam sebuah pernyataan, koalisi menambahkan eskalasi terbaru termasuk rudal balistik, drone dan rudal jelajah. Ia juga mengatakan sedang mendeteksi dan memantau pesawat tak berawak di langit dan mencegat rudal balistik yang ditujukan untuk menargetkan warga sipil di Jizan.
Media pemerintah mengunggah gambar dan video kerusakan yang disebabkan oleh serangan tersebut. Sementara ini, tidak ada komentar langsung dari pemimpin Houthi.
Tahun lalu, pasukan Houthi juga menembakkan rudal dan drone ke pusat industri perminyakan Arab Saudi termasuk kilang Aramco di Ras Tanura yang penting bagi ekspor bahan bakar. Riyadh menyebut serangan ini sebagai upaya mengganggu keamanan energi dunia.