REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy mengatakan Israel sedang melakukan banyak upaya untuk mengatur pembicaraan damai tingkat tinggi antara negaranya dan Rusia, Ahad (20/3/2022). Dia menyarankan pembicaraan tersebut mungkin akan terjadi di Yerusalem.
"Perdana Menteri Israel, Bennett sedang berusaha menemukan cara untuk mengadakan pembicaraan. Dan kami berterima kasih untuk ini. Kami berterima kasih atas usahanya, sehingga cepat atau lambat kami akan mulai melakukan pembicaraan dengan Rusia, mungkin di Yerusalem," kata Zelenskiyy.
"Itu tempat yang tepat untuk menemukan kedamaian. Jika memungkinkan," ujarnya.
Zelenskiyy berbicara dalam video setelah berpidato di parlemen Israel mengatakan, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah berusaha untuk bertindak sebagai perantara antara Ukraina dan Rusia. "Tentu saja, Israel memiliki kepentingan, strategi untuk melindungi warganya. Kami memahami semuanya," katanya duduk di balik meja dengan kaus khas khaki khasnya.
Dalam seminggu terakhir, Bennett telah berusaha untuk menyatukan kedua belah pihak dan telah berbicara beberapa kali kepada Zelenskiyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pekan lalu, dia terbang secara rahasia ke Moskow untuk bertemu dengan pemimpin Istana Kremlin.
Zelenskiyy yang adalah orang Yahudi kembali membahas tuduhan Rusia bahwa dia mengepalai pemerintahan yang mendukung "Nazisme". "Para propagandis Rusia memiliki pekerjaan yang sulit hari ini. Untuk pertama kalinya, seorang presiden Ukraina berbicara kepada parlemen Israel dan, melalui rekaman video, kepada rakyat Israel. Israel, seorang Ukraina yang dituduh Nazisme oleh Moskow," katanya.
"Fakta ini sudah membuktikan bahwa segala sesuatunya tidak seperti yang dikatakan Moskow," ujarnya merujuk pada informasi palsu yang sering digunakan Rusia.
Sedangkan dalam pidato di depan parlemen Israel, presiden Ukraina ini mempertanyakan Israel tidak memberikan pertahanan rudal ke negaranya atau memberi sanksi kepada Rusia atas invasinya. Dia menyebutkan sistem Iron Dome Israel yang sering digunakan untuk mencegat roket yang ditembakkan oleh Hamas di Gaza.
"Bagaimanapun, pilihan ada di tangan Anda, saudara dan saudari, dan Anda harus hidup dengan jawaban Anda, orang-orang Israel," kata Zelenskiyy.
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan dalam sebuah pernyataan, Israel telah mengirim rumah sakit lapangan dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Ukraina. Tel Aviv akan terus membantu rakyat semampu yang diberikan.