Senin 21 Mar 2022 11:06 WIB

Sejarah Hari Ini: AS Mulai Invasi Irak

AS berupaya menggulingkan Saddam Hussein.l yang dituduh punya senjata pemusnah massal

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Mantan presiden AS, George W Bush. Pada 20 Maret 2003, rudal Amerika Serikat (AS) telah menghantam ibu kota Irak, Baghdad.
Foto:

Pada pukul 22.00, Perdana Menteri Inggris Tony Blair membuat pidato langsung di televisi kepada bangsa. Dia mengkonfirmasi pasukan Inggris sedang beraksi di Irak. Dia mengatakan tujuan mereka adalah untuk menyingkirkan Saddam Hussein dan melucuti senjata pemusnah massal Irak.

Hari berikutnya (21 Maret) AS dan Inggris melancarkan serangan udara besar-besaran di Baghdad dalam apa yang disebut AS sebagai strategi "kejutan dan kekaguman". Pada saat yang sama, pasukan darat bergerak maju ke Irak selatan.

Pasukan Irak melawan pasukan koalisi pimpinan Amerika sampai 9 April. Saat itu patung raksasa pemimpin Irak itu digulingkan oleh para demonstran di Baghdad, namun Saddam Hussein sendiri melarikan diri untuk bersembunyi.

Serangan yang dipimpin AS itu menuai kecaman internasional dan membawa demonstran turun ke jalan di beberapa negara. Upaya untuk mendapatkan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mendukung kampanye militer di Irak ditinggalkan awal pekan ini ketika menjadi jelas bahwa AS masih menghadapi perjuangan berat untuk mendapatkan mayoritas yang dibutuhkannya.

Prancis telah mendorong lebih banyak waktu untuk memungkinkan Irak melucuti senjata. Pada hari kampanye serangan rudal AS Presiden Prancis Jacques Chirac menyatakan penyesalannya atas peluncuran permusuhan tanpa dukungan PBB.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tindakan militer itu sepenuhnya tidak dapat dibenarkan, sementara China mengatakan serangan itu melanggar piagam PBB. Demonstrasi anti-perang telah terjadi di kota-kota di Yunani, Mesir, Australia dan Indonesia.

AS secara resmi menyerahkan kekuasaan kepada Irak pada 28 Juni 2004. Saddam Hussein ditangkap pada Desember 2003, diadili oleh pengadilan Irak, dijatuhi hukuman mati dan digantung pada 30 Desember 2006.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement