Kamis 24 Mar 2022 10:26 WIB

Menlu Iran dan Suriah Bahas Konflik Ukraina

Iran dan Suriah telah digambarkan sebagai sekutu dekat Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Menteri Luar Negeri (Menlu) Suriah Faisal Mekdad, tengah kanan, melakukan pertemuan dengan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian di Damaskus, Rabu (23/3/2022).
Foto: AP Photo/Omar Sanadiki
Menteri Luar Negeri (Menlu) Suriah Faisal Mekdad, tengah kanan, melakukan pertemuan dengan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian di Damaskus, Rabu (23/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Suriah Faisal Mekdad melakukan pertemuan dengan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian di Damaskus, Rabu (23/3/2022). Selain membahas hubungan bilateral dan isu kawasan, mereka turut mendiskusikan konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

“Kami akan membahas perkembangan besar hari ini setelah operasi militer Rusia di Ukraina. Kami akan membahas apa yang ada di balik itu dan kami akan membahas sikap bersama kami terhadap perkembangan ini,” kata Mekdad.

Baca Juga

Iran dan Suriah telah digambarkan sebagai sekutu dekat Rusia. Suriah memperoleh dukungan dari Rusia dan Iran dalam memerangi kelompok teroris dan oposisi bersenjata di negaranya. Konflik di Suriah telah berlangsung selama 11 tahun.

Amir-Abdollahian mengatakan, hubungan strategis antara Iran dan Suriah adalah yang terbaik. “Kami berada di parit yang sama, dan kami mendukung kepemimpinan, pemerintah, dan rakyat Suriah,” ujarnya.

Dalam kunjungannya ke Damaskus, Amir-Abdollahian disebut bakal turut membahas perkembangan terakhir dari negosiasi pemulihan kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Kesepakatan tersebut nyaris bubar setelah mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik negaranya dari perjanjian pada November 2018.

Saat ini pemerintahan Presiden AS Joe Biden tengah berupaya menjadikan AS sebagai pihak dalam JCPOA kembali. Namun Iran tak menghendaki adanya perubahan dalam ketentuan kesepakatan tersebut.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement