Jumat 25 Mar 2022 18:09 WIB

Tokoh-Tokoh Terkemuka Rusia Mulai Mengundurkan Diri

Pengunduran diri tokoh terkemuka menandai ada perpecahan di internal pemerintah Rusia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Zhanna Agalakova dan sejumlah tokoh Rusia mengundurkan diri, sejak Moskow memulai operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari.
Foto: AP/Francois Mori
Zhanna Agalakova dan sejumlah tokoh Rusia mengundurkan diri, sejak Moskow memulai operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sejumlah pejabat senior pemerintah Rusia mengundurkan diri, sejak Moskow memulai operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari. Pengunduran diri tersebut menandai bahwa ada perpecahan di internal pemerintah Rusia.

Sejauh ini, belum ada indikasi bahwa pengunduran diri tersebut telah mencapai lingkaran dalam Presiden Vladimir Putin. Beberapa pengunduran diri terjadi ketika Putin mengecam pihak-pihak yang menentang keputusan pemerintah dan menyebutnya sebagai pengkhianat. Bahkan, aksi demonstrasi menentang perang terjadi di Rusia. Pejabat dan tokoh terkemuka Rusia yang mengundurkan diri antara lain:

1. Anatoly Chubais

Chubais merupakan utusan Presiden Putin untuk organisasi internasional dan pembangunan berkelanjutan.  Dia memegang jabatan penting selama hampir tiga dekade, dimulai di bawah pemerintahan Boris Yeltsin, yang merupakan pemimpin pertama pasca-Soviet.

Pada Rabu (23/3/2022), Kremlin mengkonfirmasi laporan media tentang pengunduran diri Chubais,  yang merupakan arsitek kampanye Yeltsin.  Laporan yang mengutip sumber anonim itu mengatakan, dia mengundurkan diri karena perang yang terjadi di Ukraina. Chubais belum secara terbuka mengomentari pengunduran dirinya.

Di bawah pemerintahan Yeltsin, Chubais dilaporkan merekomendasikan pemerintah untuk merekrut Putin. Ini merupakan sebuah langkah yang secara luas dinilai sebagai batu loncatan penting dalam karir Putin.  Putin menjadi presiden Rusia pada 2000, ketika Yeltsin mengundurkan diri.

Chubais juga menjadi wakil perdana menteri dari 1994 hingga 1996. Dia juga menjabat wakil perdana menteri pertama periode 1997-1998. Surat kabar bisnis Rusia, Kommersant melaporkan, Chubais terlihat di Istanbul pada pekan ini. Kommersant memuat foto seorang pria yang diduga Chubais, dan sedang berada di sebuah ATM di Turki.  Sejak awal invasi, Istanbul telah menerima warga Rusia yang ingin pindah.

2. Arkady Dvorkovich

Arkady Dvorkovich pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri Rusia dan saat ini menjadi ketua Federasi Catur Internasional, atau FIDE.  Dia mengkritik perang Rusia dengan Ukraina dalam komentar yang dibuat untuk majalah Mother Jones pada 14 Maret. Komentarnya mendapat kecaman dari partai penguasa Kremlin.

“Perang adalah hal terburuk yang mungkin dihadapi seseorang dalam hidup. Perang apa pun. Di mana saja.  Perang tidak hanya membunuh nyawa yang tak ternilai.  Perang membunuh harapan dan aspirasi, membekukan atau menghancurkan hubungan dan koneksi.  Termasuk perang ini,” kata Dvorkovich.

Dvorkovich menambahkan bahwa, FIDE memastikan tidak ada kegiatan catur resmi di Rusia atau Belarusia. Dia menambahkan, para pemain tidak diizinkan untuk mewakili Rusia atau Belarusia dalam acara-acara resmi sampai perang usai. FIDE melarang pemain top Rusia selama enam bulan karena dukungan vokalnya terhadap Putin dan invasi.

Dua hari setelah komentar Dvorkovich, seorang pejabat tinggi partai Rusia Bersatu menuntut agar dia dipecat sebagai ketua Yayasan Skolkovo yang didukung negara.  Pekan lalu, Yayasan Skolkovo melaporkan bahwa Dvorkovich memutuskan untuk mundur dari jabatannya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement