Pekan lalu Kremlin menuduh Biden membuat penghinaan pribadi terhadap Putin, setelah dia mencapnya sebagai penjahat perang dan diktator pembunuh. Kremlin mengatakan pernyataan Biden didorong oleh iritasi, kelelahan, dan kelupaan.
Kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin, mengejek pidato Biden. Rogozin mengatakan, pernyataan terbaru Biden datang dari unit medis Gedung Putih. Sebelumnya Rogozin menyebut sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan Barat kepada Rusia sebagai “sanksi Alzheimer”.
Pidato Biden mendapatkan reaksi yang beragam di Warsawa. Mykyta Hubo, seorang warga Ukraina dari Dnipro yang telah tinggal di Polandia menyebut pidato itu bukan hal yang luar biasa. Dia mengatakan, Biden terlalu banyak bicara dan tidak melakukan aksi nyata.
"(Biden) banyak bicara, sedikit tindakan," ujat Hubo.
Sementara Pawel Sterninski rela melakukan perjalanan hampir tiga jam ke Warsawa untuk mendengarkan pidato Biden. Dia membalut tubuhnya dengan bendera AS.
"AS tidak dapat benar-benar terlibat secara militer karena itu dapat mengakibatkan perang dunia ketiga. Putin tidak dapat diprediksi. Jika Anda mengancam dengan senjata nuklir, hanya perlu beberapa saat untuk berubah menjadi konflik global," ujar Sterninski.
Polandia berada di bawah kekuasaan komunis selama empat dekade hingga 1989, dan merupakan anggota aliansi keamanan Pakta Warsawa yang dipimpin Moskow. Polandia sekarang menjadi bagian dari Uni Eropa dan NATO.
Munculnya populisme sayap kanan di Polandia dalam beberapa tahun terakhir, telah menempatkannya dalam konflik dengan Uni Eropa dan Washington. Tetapi operasi militer khusus Rusia di Ukraina, telah menarik Polandia lebih dekat ke sekutu Baratnya.