Rabu 30 Mar 2022 14:14 WIB

Covid-19 Jadi Kenyebab Kematian Nomor Tiga di Filipina pada 2021

Filipina adalah salah satu negara ASEAN yang catat jumlah terendah kasus baru Covid.

Seorang gadis mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona naik becak dengan kantong sayuran pada Selasa, 8 Maret 2022 di Manila, Filipina.
Foto: AP Photo/Aaron Favila
Seorang gadis mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona naik becak dengan kantong sayuran pada Selasa, 8 Maret 2022 di Manila, Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Virus corona menjadi penyebab kematian nomor tiga di Filipina sepanjang 2021, menurut data awal Otoritas Statistik Filipina (PSA) pada Rabu (30/3/2022). Dari total kematian, kata PSA, paling banyak disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan penyakit pembuluh darah di otak (cerebrovascular).

PSA mengatakan "virus yang teridentifikasi" Covid-19 menyumbang 9,7 persen, meroket ke urutan ketiga dari urutan 14 pada 2020. Metro Manila dan daerah sekitarnya melaporkan paling banyak kematian Covid-19.

Baca Juga

Menurut PSA, penyakit kanker dan diabetes bertengger di urutan keempat dan kelima selama pandemi 2021.

Filipina adalah salah satu negara ASEAN yang mencatat jumlah terendah kasus baru Covid-19 harian yang dikonfirmasi. Sekretaris Kesehatan Francisco Duque III pada Selasa (29/3/2022) malam mengatakan Filipina hanya mencatat 3,45 infeksi baru untuk setiap 1 juta orang per hari pada 28 Maret. Dalam presentasinya kepada Presiden Rodrigo Duterte, Duque mencatat bahwa di bawah Filipina, ada Kamboja yang mencatat 3,61 kasus per 1 juta orang, kemudian Myanmar dengan 4,52, dan Indonesia, dengan 17,82.

Mengutip data Our World in Data, negara dengan jumlah kasus terbanyak adalah Brunei dengan 1.968,79 infeksi, disusul Vietnam 1.724,56 kasus. Singapura mencatat 1.295,34 kasus, Malaysia 615,65 kasus, Thailand, 360,67 kasus dan Laos, 293,52 kasus.

Kasus Filipina memuncak pada Januari ketika varian Omicron masuk pada Desember 2021. Untuk minggu 23-29 Maret, negara itu mencatat 2.651 kasus baru, lebih rendah dari 3.319 infeksi dari pekan sebelumnya. 

Rata-rata kasus harian per hari adalah 378. Hanya satu kasus yang ditambahkan ke penghitungan kasus parah dan kritis. Tingkat kematian kasus kumulatif nasional tetap rendah di 1,61 persen sementara tingkat pemulihan di 97,3 persen. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement