Rabu 30 Mar 2022 16:30 WIB

Rusia Berjanji Kurangi Aktivitas Militernya di Ukraina

Rusia akan secara signifikan mengurangi kegiatan militernya di Kiev dan Chernihiv

Rusia akan secara signifikan mengurangi kegiatan militernya di kota Kyiv dan Chernihiv, Ukraina
Rusia akan secara signifikan mengurangi kegiatan militernya di kota Kyiv dan Chernihiv, Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID., MOSKOW -- Rusia akan secara signifikan mengurangi kegiatan militernya di kota Kyiv dan Chernihiv, Ukraina untuk meningkatkan kepercayaan dalam proses negosiasi selanjutnya, kata wakil menteri pertahanan negara itu Aleksandr Fomin pada Selasa (29/3/2022). Fomin berbicara pada konferensi pers setelah perundingan damai Rusia-Ukraina yang diadakan di Istanbul.

"Kementerian Pertahanan Federasi Rusia, demi membangun kepercayaan dan menciptakan kondisi untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut, dan mencapai tujuan akhir menyetujui dan menandatangani perjanjian damai, membuat keputusan untuk secara radikal mengurangi kegiatan militer ke arah Kyiv dan Chernihiv," kata Fomin.

Dia menambahkan bahwa rincian akan diberikan oleh kantor Staf Umum Rusia setelah delegasi kembali ke Moskow. Menteri mengatakan Moskow mengharapkan Kiev juga akan menciptakan kondisi lebih lanjut.

Perang Rusia melawan Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan internasional dan negara-negara Barat telah menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.

Fomin juga mendesak Ukraina untuk mengambil langkah-langkah untuk menghentikan dugaan penyiksaan terhadap tawanan perang Rusia.

Rekaman video sedang beredar online di mana tentara Rusia yang ditangkap dan ditembak di kakinya diduga dilakukan oleh pasukan Ukraina.

"Saya ingin meminta perwakilan Ukraina dan mendesak Ukraina untuk secara ketat mematuhi Konvensi Jenewa, termasuk yang berkaitan dengan perlakuan manusiawi terhadap tawanan perang," lanjut Fomin.

Sementara itu, Vladimir Medinsky, kepala delegasi Rusia, mengatakan pertemuan antara presiden Rusia dan Ukraina dapat diadakan ketika rancangan kemungkinan perjanjian damai sudah siap dan disetujui.

"Pertemuan ini dimungkinkan ketika sebuah perjanjian siap untuk ditandatangani, dikerjakan oleh para perunding dan para menteri luar negeri," ungkap Medinsky.

"Jika proses perjanjian itu cepat, dan kompromi ditemukan, sebuah kemungkinan untuk berdamai akan menjadi lebih dekat."

Menurut Medinsky, pertemuan di Istanbul berlangsung secara "konstruktif" dan pihak Ukraina mempresentasikan "posisi komprehensifnya" untuk dimasukkan dalam perjanjian damai.

"Usulan ini akan dipertimbangkan dalam waktu dekat, dilaporkan ke presiden, dan tanggapan terkait kami akan diberikan," ujar dia.

Turki secara luar mendapat pujian atas upayanya untuk mengakhiri perang, dibantu oleh posisinya yang unik dalam menjalin hubungan persahabatan dengan Rusia dan Ukraina.

Pada 10 Maret, Turki juga menjadi tuan rumah bagi pertemuan para menteri luar negeri Rusia dan Ukraina di Antalya, pertemuan tingkat tertinggi kedua belah pihak sejak perang dimulai.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/rusia-berjanji-kurangi-aktivitas-militernya-di-ukraina/2549788
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement