Kamis 31 Mar 2022 07:20 WIB

PM Estonia: NATO Harus Perkuat Pertahanan Baltik

Baltik membutuhkan divisi siap tempur untuk membantu elemen pertahanan udara.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang berjalan di tengah badai di pantai Laut Baltik di Wustrow, Jerman, Senin, 21 Februari 2022. Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus memperkuat kemampuan pertahanan darat, udara dan laut kawasan Baltik.
Foto: AP/Jens Buettner/DPA
Orang-orang berjalan di tengah badai di pantai Laut Baltik di Wustrow, Jerman, Senin, 21 Februari 2022. Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus memperkuat kemampuan pertahanan darat, udara dan laut kawasan Baltik.

REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS -- Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mengatakan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus memperkuat kemampuan pertahanan darat, udara dan laut kawasan Baltik. Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen.

"Demi menjaga perdamaian kami harus mempersiapkan perang," kata Kallas di pangkalan militer Tapa, Estonia, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan situasi saat ini Baltik "tidak cukup" untuk pertahanan yang kredibel. Kallas mengatakan Baltik membutuhkan divisi siap tempur untuk membantu elemen-elemen pertahanan udara, tembakan jarak jauh dan komando.

"Kami harus bergerak dari mengatur udara menjadi mempertahankan udara, kami perlu lebih banyak kapal patroli NATO di sekitar laut Baltik," katanya.

Sebelumnya dalam wawancara dengan PBS News Hours, Kallas mengatakan seluruh dunia harus membantu Ukraina yang sedang diserang Rusia. Estonia negara kecil yang hanya memiliki 1,3 juta jiwa turut memberikan bantuan militer.

"Kami sebagai Estonia, negara yang sangat kecil, telah memberi banyak, lebih dari 200 juta dolar AS, yang mana bagi 1,3 juta orang, itu banyak, tapi negara besar dapat melakukan lebih," kata Kallas pada pembawa acara PBS News Hours Judy Woodruff.

"Kedua kami harus membantu Ukraina dengan bantuan kemanusiaan dan mencoba mengeluarkan warga sipil, tapi di sisi lain kami juga harus mengisolasi (Presiden Rusia Vladimir) Putin dengan segala cara, di forum internasional, karena ia jelas melakukan kejahatan perang," tambahnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement