Sabtu 02 Apr 2022 16:36 WIB

Erick: Kejar Mimpi! Ada 2.700 Lowongan Kerja di 40 BUMN

Menteri Erick Thohir meminta masyarakat pantau FCHI BUMN

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka kesempatan kerja bagi ribuan orang di BUMN. Erick menyebut akan ada lebih dari 2.700 lowongan kerja di lebih dari 40 BUMN untuk putra-putri terbaik bangsa.
Foto: Kementerian BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka kesempatan kerja bagi ribuan orang di BUMN. Erick menyebut akan ada lebih dari 2.700 lowongan kerja di lebih dari 40 BUMN untuk putra-putri terbaik bangsa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka kesempatan kerja bagi ribuan orang di BUMN. Erick menyebut akan ada lebih dari 2.700 lowongan kerja di lebih dari 40 BUMN untuk putra-putri terbaik bangsa.

"BUMN terus ciptakan lapangan kerja," ujar Erick pada Sabtu (2/4).

Dalam proses perekrutan, ucap Erick, 40 BUMN akan bekerja sama dalam mencari talenta terbaik dengan menggelar rekrutmen bersama 2022. Erick menegaskan proses rekrutmen BUMN merupakan gratis dan tidak dipungut biaya apa pun.

"Pantau Forum Human Capital Indonesia @fhci.bumn untuk pengumuman dan persyaratannya. Semuanya bebas biaya. Ini saatnya meraih karir impian, sambil belajar, bertumbuh, dan berkontribusi untuk Indonesia," ungkap Erick.

Sebelumnya, Erick telah menyinggung rencana perekrutan BUMN saat mengisi kuliah umum bertajuk "Milenial dan Digital Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional" di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (30/3).

Bagi Erick, regenerasi kepempinan merupakan hal yang penting. Oleh karena itu, Erick ingin BUMN memiliki keberpihakan dalam menjaga proses kepemimpinan yang berkelanjutan.

"Kita juga membuka lapangan kerja, mudah-mudahan April nanti ada 2.700 orang yang mau kita rekrut supaya populasi anak muda di BUMN untuk kepemimpinan yang berkelanjutan bisa terjadi," lanjutnya.

Erick menilai pentingnya dunia pendidikan dalam mengubah wajah bangsa ke depan. Erick menilai sektor pendidikan harus mengedepankan program link and match agar sesuai dengan kebutuhan industri. Bagi Erick, sektor pendidikan harus mengikuti perkembangan zaman yang berubah dengan akan hilangnya sejumlah jenis pekerjaan dan munculnya jenis pekerjaan baru akibat gelombang disrupsi yang terjadi.

"Knowledge based economy menjadi keharusan agar kita tidak selalu bergantung pada SDA dan market yang besar," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement