REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan negaranya terkejut dengan pembunuhan warga sipil di Ukraina. Juru bicara pemerintah Jepang itu mengatakan Tokyo mengecam keras tindakan semacam itu.
"Jepang menanggapi kematian warga sipil tak bersalah di Ukraina dengan sangat serius, kami benar-benar terkejut," kata Matsuno dalam konferensi pers rutin, Senin (4/4/2022).
Jerman mengatakan negara-negara Barat sudah sepakat untuk menambah sanksi pada Rusia atas invasinya ke Ukraina. Hal ini diumumkan setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di kota-kota sekitar Kiev.
Rusia membantah pasukannya yang bertanggung jawab atas kematian warga sipil di Kota Bucha. Sebelumnya dilaporkan militer Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali sejumlah kota di kawasan Chernihiv. Bantuan kemanusiaan pun sudah dikirimkan ke kota-kota tersebut.
Baca juga : Ukraina Tolak Lanjutkan Negosiasi dengan Rusia Jika Pembicaraan Digelar di Belarusia
Kantor berita Ukraina, RBK mengatakan jalanan antara Chernihiv dan Ibukota Kiev dibuka kembali. Chernihiv yang terletak 80 mil sebelah utara Kiev tidak mendapat pengiriman makanan dan pasokan lainnya selama berminggu-minggu.
Pada Ahad (3/4/2022) kemarin walikotanya mengatakan tembakan Rusia menghancurkan 70 persen kota itu. Di wilayah-wilayah lainnya yang dikuasai kembali usai pasukan Rusia mundur, pemerintah Ukraina mengatakan mereka menemukan ratusan warga sipil yang tewas dibunuh.
Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan penyidik kejahatan perang Rusia menemukan 410 jenazah di kota-kota sekitar Kiev. Di media sosial Facebook, Venediktova mengatakan jenazah itu ditemukan pada Jumat, Sabtu dan Ahad.
Ia mengatakan sekitar 140 diantaranya sedang menjalani pemeriksaan oleh para jaksa dan ahli lainnya. Deputi Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan kepala desa Motyzhyn di wilayah Kiev tewas dibunuh saat ditahan pasukan Rusia.
Baca juga : Ukraina Temukan 410 Jenazah di Kota Sekitar Kiev