REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Polisi mengamankan warga Jerman berusia 60 tahun diduga telah menerima vaksinasi Covid-19 puluhan kali. Peristiwa ini terjadi karena dia menjual kartu vaksinasi palsu dengan nomor batch vaksin asli kepada orang-orang yang tidak ingin divaksinasi.
Pria dari kota Magdeburg, Jerman timur, dikatakan telah menerima hingga 90 suntikan di pusat vaksinasi di negara bagian Saxony selama berbulan-bulan hingga polisi kriminal menangkapnya pada bulan ini. Kantor berita Jerman DPA melaporkan, tersangka tidak ditahan tetapi sedang diselidiki karena penerbitan kartu vaksinasi dan pemalsuan dokumen yang tidak sah.
Dia ditangkap di pusat vaksinasi di Eilenburg di Saxony ketika muncul untuk menerima dosis vaksin selama hari kedua berturut-turut. Polisi menyita beberapa kartu vaksinasi kosong darinya dan memulai proses pidana. Belum diketahui pasti dampak dari menerima sekitar 90 suntikan vaksin Covid-19, yang berasal dari berbagai merek, terhadap kesehatan pribadi pria itu.
Polisi Jerman telah melakukan banyak penggerebekan sehubungan dengan pemalsuan kartu vaksinasi dalam beberapa bulan terakhir. Banyak orang menolak untuk divaksinasi di Jerman, tetapi pada saat yang sama ingin memiliki kartu vaksinasi untuk mendapatkan akses ke berbagai fasilitas, seperti restoran, teater, kolam renang, atau tempat kerja.
Jerman telah melihat angka infeksi yang tinggi selama berminggu-minggu, tetapi banyak langkah untuk mengendalikan pandemi berakhir pekan lalu. Mengenakan masker tidak lagi wajib di toko kelontong dan sebagian besar teater walau masih wajib di transportasi umum.
Sebagian besar sekolah di Jerman pun tidak mewajibkan siswa memakai masker. Pada Ahad, badan pengendalian penyakit negara itu melaporkan 74.053 infeksi Covid-19 baru dalam satu hari, sementara kurang dari seminggu yang lalu melaporkan 111.224 infeksi harian. Secara keseluruhan, Jerman telah mencatat 130.029 kematian akibat Covid-19.