REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan sistem pertahanan rudal Patriot ke Filipina. Hal itu disebutkan dalam laporan media pada Senin (4/4/2022).
Sistem rudal Patriot telah dikerahkan di Aparri di provinsi Cagayan, yang terletak di Filipina Utara menghadap selatan Taiwan.
"Ini adalah pertama kalinya AS menyebarkan sistem pertahanan di luar negeri melalui darat dan laut," tambah laporan itu.
AS dan Filipina mengadakan latihan militer bersama "terbesar yang pernah ada" di pulau Luzon dari 28 Maret hingga 8 April mendatang.
Sebanyak 5.100 personel militer AS dan 3.800 tentara Filipina ikut serta dalam latihan di negara kepulauan itu.
"Latihan militer bersama, yang dikenal sebagai Balikatan 2022, berfokus pada keamanan maritim, operasi amfibi, pelatihan tembakan langsung, operasi perkotaan, operasi penerbangan, kontraterorisme, bantuan kemanusiaan, dan bantuan bencana,” menurut Kedutaan Besar AS di Manila .
Tentara Amerika dan Filipina berlatih pendaratan bersama, lompat parasut, dan latihan menembak langsung.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin dan Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengadakan pembicaraan bilateral di Provinsi Anhui, China Timur pada Senin.
“Keduanya sepakat bahwa masalah maritim harus ditempatkan pada tempat yang tepat dalam hubungan bilateral. Sangat penting untuk mencegah langkah-langkah yang tidak tepat yang dapat mengganggu atau bahkan merusak hubungan bilateral dan stabilitas di Laut China Selatan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam sebuah pernyataan singkat di Twitter.
Wang menyatakan bahwa China siap bekerja menuju tujuan membangun "lima rumah", termasuk rumah yang damai, aman, tenteram, sejahtera, indah, dan bersahabat dengan negara ASEAN sebagaimana disampaikan oleh Presiden China Xi Jinping.