REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebanyak dua buku catatan Charles Darwin yang dilaporkan dicuri dari perpustakaan Universitas Cambridge telah dikembalikan. Buku ini sudah dua dekade hilang dari akses publik.
Universitas Cambridge mengatakan pada Selasa (5/4/2022), bahwa manuskrip ditinggalkan di perpustakaan dalam tas hadiah berwarna merah muda. Buku ini diberikan bersama dengan catatan yang mengucapkan Selamat Paskah kepada pustakawan.
Buku catatan itu mencakup sketsa "Tree of Life" pada 1837 yang terkenal dari ilmuwan abad ke-19. Buku ini hilang pada 2001 setelah dipindahkan untuk didokumentasikan. Meskipun pada saat itu staf percaya bahwa mungkin hanya salah menempatkannya kembali.
Setelah pencarian di antara koleksi perpustakaan sebanyak 10 juta buku, peta dan manuskrip itu gagal ditemukan. Pihak perpustakaan pun melaporkan kejadian itu sebagai pencurian ke polisi pada Oktober 2020.
Detektif lokal memberi tahu organisasi polisi global Interpol dan meluncurkan perburuan internasional untuk buku catatan yang bernilai jutaan dolar ini. Pada tanggal 9 Maret, buku-buku itu muncul kembali, ditinggalkan di area publik gedung, di luar kantor pustakawan.
Area itu tidak terjangkau oleh kamera keamanan. Kedua buku catatan itu dibungkus dengan cling film di dalam kotak arsip dan tampak tidak rusak. Catatan terlampir mengatakan: "Pustakawan, Selamat Paskah X."
Darwin mengisi buku catatan dengan ide-ide tak lama setelah kembali dari perjalanannya keliling dunia dengan HMS Beagle. Dia mengembangkan ide-ide yang akan berkembang menjadi karya penting tentang evolusi, On the Origin of Species.
Direktur layanan perpustakaan Cambridge University Jessica Gardner mengatakan, perasaan yang lega atas kemunculan kembali buku-buku itu. Buku-buku catatan itu akan dipamerkan kepada publik mulai Juli sebagai bagian dari pameran Darwin di perpustakaan.
"Buku catatan itu sekarang dapat mengambil kembali tempat yang semestinya di samping Arsip Darwin lainnya di Cambridge, di jantung warisan budaya dan ilmu pengetahuan bangsa, di samping arsip Sir Isaac Newton dan Profesor Stephen Hawking," kata Gardner.
Polisi Cambridgeshire mengatakan penyelidikannya tetap akan terus berlanjut dan menindaklanjuti beberapa jalur penyelidikan. "Kami juga memperbarui seruan kami bagi siapa pun yang memiliki informasi tentang kasus ini untuk menghubungi kami," kata kepolisian.