REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan peralatan dan pelatihan sistem pertahanan rudal Patriot ke Taiwan senilai 95 juta dolar AS. Taipei mengatakan sistem pertahanan itu akan membantu mereka bila China memutuskan melakukan invasi.
"Penjualan yang diajukan akan membantu (Taiwan) mempertahankan kepadatan rudal dan memastikan kesiapan operasi di udara," kata Lembaga Kerjasama Keamanan Kementerian Pertahanan AS seperti dikutip dari CBS News, Rabu (6/4).
Pentagon menambahkan Taiwan akan menggunakan pelatihan dan peralatan itu sebagai "deterensi ancaman pada kawasan dan memperkuat pertahanan dalam negeri." Kementerian Luar Negeri Taiwan menyambut baik kesepakatan ketiga AS-Taiwan yang ditandatangani Presiden Joe Biden.
"Dalam menghadapi ekspansi militer dan provokasi Cina yang terus berlanjut, Taiwan harus menunjukkan tekad kuat dalam membela diri sendiri," kata kementerian dalam pernyataanya.
"Pemerintah kami akan terus memperkuat pertahanan diri dan kapabilitas tempur asimetris kami," tambahnya.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan rencana kesepakatan itu diperkirakan mulai berlaku dalam satu bulan. Pembelian senjata terbaru dilakukan saat Taiwan melihat perang Ukraina-Rusia. Taipei merasa juga selalu merasa terancam dengan invasi negara tetangga.
China mengklaim Taiwan bagian wilayahnya dan berjanji akan merebutnya dengan paksaan bila perlu. Beijing semakin tegas menunjukkan niatnya dengan mengirimkan 969 pesawat tempur ke zona pertahanan udara Taiwan pada tahun 2021. Sekitar dua kali lipat dari tahun 2020 yang sebanyak 380 pesawat
Tahun ini Taiwan sudah mencatat 280 pesawat tempur China yang masuk zona pertahanan. Negara-negara Barat termasuk negara tetangga Jepang dan Korea Selatan memantau ambisi China pada Taiwan di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping.
Washington masih sekutu terpenting dan pemasok senjata terbesar Taiwan. Walaupun tidak lagi mengakui sejak 1979.
Sistem pertahanan Patriot merupakan sistem rudal dari darat-ke-udara yang sangat penting untuk menghadapi pesawat tempur China. Selama menjabat mantan Presiden AS Donald Trump meningkatkan penjualan senjata ke Taiwan.