Kamis 07 Apr 2022 06:30 WIB

Gamelan Bali Pukau Montana

Partisipasi warga AS dalam perayaan gamelan Bali menjadi daya tarik tersendiri

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Gamelan Bali
Gamelan Bali

REPUBLIKA.CO.ID, MISSOULA -- Komunitas gamelan Jaya Budaya dan Manik Harum tampil memukau dalam World Rhythm Concert: 20th Anniversary Celebration of Balinese Gamelan di Universitas Montana, negara bagian Montana, Amerika Serikat (AS) pada pekan akhir lalu. Pertunjukan dihadiri sekurangnya seratus warga lokal.

Puluhan warga AS dan diaspora Indonesia yang tergabung dalam komunitas gamelan tersebut tampil memeriahkan acara tersebut. Mereka terdiri dari beragam profesi, mulai dari dosen, pengajar, mahasiswa hingga pengusaha lokal AS yang telah lama bergabung dalam komunitas gamelan Bali di negara bagian Montana.

Seorang seniman Bali yang telah tinggal sekitar 40 tahun di AS dan mendedikasikan dirinya pada dunia gamelan, I Made Lasmawan memimpin tampilan gamelan dengan iringan musik yang memukau para hadirin. Tidak kalah menarik, penari profesional asal Santa Cruz, California I Gede Oka Artha Negara menampilkan tarian di antaranya Jauk Manis yang mengisahkan seorang Raja dengan karakter tegas dan lembut untuk memberikan pesan kepemimpinan yang berwibawa, bijaksana dan mengayomi rakyatnya.

"Partisipasi warga AS dalam perayaan gamelan Bali kali ini menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi warga Montana," ujar seorang guru besar Universitas Montana yang juga menjadi bagian dari grup gamelan yang tampil, Robert LedBetter, dalam rilis pers KJRI San Francisco., Rabu (6//4/2022).

Seorang duta budaya dari Kota Missoula yang memimpin grup gamelan Manik Harum, Dorothy Morisson menyampaikan kesan yang mendalam setelah tampil dalam acara tersebut. Mereka semua telah mempelajari berbagai kesenian tradisional Indonesia bahkan terlihat piawai dalam memerankan tarian dan gamelan Bali.

Pertunjukan seni dan budaya menjadi media yang penting untuk menyampaikan pesan positif mengenai identitas bangsa Indonesia yang multikultural termasuk melestarikan keluhuran warisan budaya Indonesia. Seperti halnya di AS yang mengenal “Unity in Diversity", Indonesia juga memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika" yang menegaskan pentingnya persatuan di tengah keberagaman dan berbagai perbedaan yang ada.

Ini dipikul sebagai nilai falsafah hidup yang telah lama mengakar di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. KJRI San Francisco menyampaikan apresiasi dan piagam penghargaan kepada para seniman dan pemain gamelan.

"KJRI San Francisco sangat mengapresiasi dan kagum kepada warga Amerika Serikat yang dengan pakaian tradisional Indonesia yang dikenakan secara sempurna, tampil dalam peringatan 20 tahun kelahiran kelompok gamelan Bali di negara bagian Montana," ujar Konsul Penerangan dan Sosial Budaya KJRI San Francisco, Mahmudin Nur Al-Gozaly.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement