Kamis 07 Apr 2022 16:13 WIB

Katerina dan Maria tak Pernah Secara Terbuka Akui Putin Sebagai Ayah

Sanksi baru Amerika Serikat mengincar dua putri Presiden Vladimir Putin.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Presiden Rusia Vladimir Putin. Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi baru yang menargetkan dua anak perempuan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: EPA-EFE/MIKHAIL KLIMENTYEV / KREMLIN
Presiden Rusia Vladimir Putin. Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi baru yang menargetkan dua anak perempuan Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi baru yang menargetkan dua anak perempuan Presiden Rusia Vladimir Putin. Katerina dan Maria diyakini telah menyembunyikan kekayaan Putin.

Putri Putin, Katerina Vladimirovna Tikhonova adalah seorang eksekutif teknologi yang mendukung pemerintah Rusia dan industri pertahanan negara. Sementara putri Putin lainnya, Maria Vladimirovna Vorontsova memimpin program yang didanai pemerintah. Dia telah menerima miliaran dolar dari Kremlin untuk penelitian genetika, dan secara pribadi diawasi oleh Putin.

Baca Juga

Kedua putri Putin tidak pernah mengonfirmasi secara terbuka bahwa pemimpin Rusia itu adalah ayah mereka. Bahkan, Maria dan Katerina menolak menjawab pertanyaan seputar keluarga mereka. Investigasi Reuters pada 2015 merinci koneksi dan pengaruh Katerina, yang merupakan seorang penari rock 'n' roll akrobatik, yang dipegang oleh generasi elit Moskow berikutnya. 

"Katerina menggambarkan dirinya sebagai pasangan dari Kirill Shamalov, yaitu putra Nikolai Shamalov, yang merupakan teman lama Presiden Putin. Shamalov adalah pemegang saham di Bank Rossiya. Pejabat AS menggambarkan Bank Rossiya sebagai bank pribadi elit Rusia," ujar laporan Reuters.

Menurut perkiraan yang diberikan kepada Reuters oleh analis keuangan, sebagai pasangan suami istri, Kirill dan Katerina memiliki perusahaan dengan nilai sekitar 2 miliar dolar AS. Sementara, putri sulung Putin, Maria, mengambil kuliah jurusan biologi di Universitas St Petersburg dan kedokteran di Universitas Negeri Moskow.  

Maria terlibat dalam pekerjaan penelitian genetik. Pada masa lalu Putin menggambarkan rekayasa genetim sebagai bidang yang akan menentukan masa depan seluruh dunia. Menurut laporan media Rusia dan Barat, Maria menikah dengan pengusaha Belanda Jorrit Joost Faassen.

Maria menapaki karir biomedis dengan spesialisasi dalam sistem endokrin pada 2015, sebagai kandidat doktoral di Pusat Penelitian Endokrinologi di Moskow. Dia jug merupakan rekan penulis buku tentang pengerdilan idiopatik pada anak-anak.

Suami Maria pernah bekerja untuk Gazprombank, yaitu pemberi pinjaman besar yang mempunyai hubungan kuat dengan elit di sekitar Putin. Sejauh ini tidak ada data perkiraan aset dan kepemilikan harta Maria beserta suaminya.

Tingkat kekayaan Putin adalah subjek sensitif di Rusia. Tahun lalu, Kremlin membantah bahwa Putin adalah pemilik istana mewah di Laut Hitam, seperti yang dituduhkan oleh politisi oposisi Alexei Navalny dalam sebuah video yang menarik banyak penonton di YouTube.  

Pada Februaru, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, sanksi yang diberlakukan terhadap Putin tidak ada gunanya. Menurut Peskov, sanksi itu berisi klaim tentang beberapa aset yang tidak masuk akal.

"(Putin) cukup acuh tak acuh. Sanksi itu berisi klaim yang tidak masuk akal tentang beberapa aset. Presiden tidak memiliki aset selain yang telah dia nyatakan," ujar Peskov.

Tetapi anggota parlemen AS percaya sebaliknya. Senator AS Sheldon Whitehouse beberapa minggu lalu mengatakan, Putin dan oligarkinya menyimpan uang kotor mereka di negara-negara hukum dengan membeli rumah mewah, kapal pesiar besar, karya seni, dan aset bernilai tinggi lainnya. 

"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa Putin, kroni-kroninya, dan para oligarki, menyembunyikan kekayaan mereka, menyembunyikan aset mereka. Kami percaya bahwa banyak aset Putin disembunyikan dengan anggota keluarga, dan itulah mengapa kami menargetkan mereka," kata pejabat senior pemerintah AS, yang berbicara tanpa menyebut nama.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement