REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Ukraina memiliki "kebutuhan mendesak" untuk peralatan militer, kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Rabu (6/4/2022), mendesak sekutu untuk lebih mendukung Kiev saat perangnya dengan Rusia berlanjut.
“Ukraina memiliki kebutuhan mendesak akan dukungan militer, dan itulah alasan mengapa sangat penting bahwa Sekutu NATO setuju untuk lebih mendukung Ukraina dengan berbagai jenis peralatan militer, baik peralatan yang lebih berat tetapi juga sistem senjata ringan,” kata Stoltenberg kepada pers menjelang pertemuan dua hari menteri luar negeri NATO.
“Kita hanya bisa melihat gambar dari semua baju besi Rusia yang hancur. Ini adalah sesuatu yang telah dilakukan dengan senjata, senjata anti-tank atau peralatan anti-armor yang dikirimkan oleh sekutu NATO.”
Mengingatkan keputusan AS untuk mengalokasikan lebih banyak uang untuk sistem anti-armor, Stoltenberg mengatakan itu adalah "salah satu dari banyak contoh bagaimana sekutu meningkatkan kebutuhan mendesak ini."
Para menteri luar negeri NATO, bersama dengan perwakilan dari Ukraina, Finlandia, Swedia, Georgia, Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Korea Selatan, telah berkumpul di Brussel untuk membahas implikasi dari tindakan Rusia dan hubungan masa depan NATO dengan Moskow.
Topik-topik seperti konsep strategis aliansi militer berikutnya, pengaruh China yang semakin besar, perubahan iklim, terorisme, dan teknologi yang muncul dan mengganggu akan menjadi agenda pembahasan selama pertemuan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
