REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India fokus pada menstabilkan hubungan ekonominya dengan Rusia. New Delhi akan bekerja untuk merancang mekanisme pembayaran untuk menyelesaikan perdagangan di tengah sanksi Barat terhadap Moskow atas invasinya ke Kiev.
"Kami memiliki hubungan ekonomi yang mapan dengan Rusia. Mengingat keadaan saat ini pasca pembangunan di Ukraina, saya pikir ada upaya dari kedua belah pihak untuk memastikan bahwa hubungan ekonomi ini tetap stabil," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi pada Jumat (8/4/2022).
India telah menyerukan diakhirinya kekerasan di Ukraina tetapi menahan diri mengkritik langsung terhadap Rusia. Kedua negara telah lama memiliki hubungan politik dan keamanan yang cukup erat.
"Ini tidak berbicara tentang peningkatan ... ini tentang menstabilkannya karena hubungan (ekonomi) ini ada dan merupakan kepentingan kami untuk memastikan beberapa kegiatan ekonomi ini berlanjut, dan kami mencoba untuk melihat bagaimana kami dapat menjaga stabilitas itu" kata Bagchi.
Sebelum perang Ukraina, penyulingan India jarang membeli minyak Rusia karena biaya pengiriman yang tinggi. Sanksi Barat telah membuat banyak importir menghindari perdagangan dengan Moskow, menekan harga minyak mentahnya dengan penawarn diskon, sehingga mendorong perusahaan New Delhi untuk turun tangan.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, penyulingan India telah memesan setidaknya 16 juta barel minyak Rusia yang lebih murah. Menurut perhitungan //Reuters//, ini serupa dengan pembelian untuk keseluruhan pada 2021.