REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH — Sekitar 50 ribu warga Palestina dengan damai melakukan sholat Jumat pertama Ramadhan di Masjid Al Aqsa. Mereka harus melewati pos prosedur keamanan Israel yang ketat pascakekerasan Tel Aviv pda Kamis lalu yang menewaskan dua orang Israel.
“Empat dari 15 orang yang terluka dalam serangan itu berada dalam kondisi serius,” menurut sumber medis Israel dilansir dari Arab News, Sabtu (9/4/2022)
Ribuan warga Israel dan warga Palestina dari Tepi Barat berbondong-bondong ke masjid di pagi hari setelah melewati pos pemeriksaan militer Israel di pintu masuk ke Yerusalem.
Sekitar 3.000 polisi Israel dikerahkan di seluruh Yerusalem Timur, Kota Tua dan di gerbang menuju masjid.
Imam di Al Aqsa, Ikrima Sabri, memuji jamaah yang datang ke masjid dari tempat-tempat jauh karena mereka harus melewati pos pemeriksaan Israel. Dia juga mendesak umat Islam untuk sholat di Al Aqsa secara teratur, khususnya pada waktu sholat tarawih malam.
Ibrahim Al-Anbawi (53) dari Kamp Pengungsi Anata dekat Yerusalem, mengatakan bahwa sholat jumatnya berlangsung dengan tenang dan tanpa ketegangan.
Namun ada pengurangan jumlah jamaah yang hadir setelah serangan Tel Aviv sebelumnya dan menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Al Anbawi kerap sholat Jumat di Al Aqsa setiap pekan. Khutbah Jumat yang didengarnya terbatas pada religiusitas, tanpa mengacu pada situasi politik saat ini untuk menghindari gejolak perasaan masyarakat Palestina yang diliputi amarah.
Serangan pada Kamis lalu, dilakukan oleh seorang pria bersenjata Palestina menembak mati dua orang Israel di sebuah bar. Peristiwa itu terus membayangi kehidupan di Tepi Barat dan Israel.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk serangan itu dan menekankan bahaya melanjutkan serangan berulang-ulang ke Masjid Al Aqsa dan tindakan provokatif kelompok pemukim ekstremis. Namun, serangan itu dipuji oleh beberapa faksi Palestina dan sebagian besar masyarakat.
Baca juga: Motif Tentara Mongol Eksekusi Khalifah Terakhir Abbasiyah dengan Dilindas Kuda
Para petugas menemukan penembak bersembunyi di dekat sebuah masjid di Jaffa, tepat di selatan Tel Aviv, kata badan keamanan Israel Shin Bet. Selama baku tembak, penyerang tewas, tambah badan tersebut.
Pelaku merupakan putra seorang pensiunan petugas keamanan Palestina, Ra'ad Hazem (29). Dia berasal dari kamp pengungsi Jenin di utara Tepi Barat.