REPUBLIKA.CO.ID, BELGRADE -- Kroasia pada Senin (11/4/2022) meminta 24 staf Kedutaan Besar Rusia meninggalkan negaranya terkait invasi Rusia di Ukraina dan "agresi brutal", kata Kementerian Luar Negeri Kroasia, menyusul langkah serupa oleh negara-negara Uni Eropa. Jumlah tersebut mencakup 18 diplomat, kata kementerian lewat sebuah pernyataan.
Kementerian mengatakan, duta besar Rusia dipanggil sebagai protes atas "agresi brutal terhadap Ukraina dan berbagai kejahatan yang dilakukan (di sana)".
"Pihak Rusia telah diberitahu soal pengurangan staf administrasi-teknis di Kedutaan Besar Federasi Rusia di Zagreb," kata pernyataan itu.
Uni Eropa pada Jumat mengadopsi paket sanksi baru untuk Rusia atas invasi mereka ke Ukraina, yang mencakup larangan impor batu bara, pembatasan baru di sektor perdagangan, dan daftar hitam sejumlah tokoh oligarki yang dekat dengan Kremlin.
Rusia mengatakan, pihaknya meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari untuk melucuti militer dan melenyapkan pengaruh Nazi di negara tetangganya itu. Ukraina dan Barat menganggap aksi Moskow di Ukraina sebagai dalih untuk invasi yang tak berdasar.