Selasa 12 Apr 2022 08:32 WIB

Kemenkominfo Perkuat Sinergi Persiapkan Talenta Transformasi Digital

Selain perguruan tinggi, Kemenkominfo juga melibatkan perusahaan teknologi global.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah mempersiapkan masyarakat digital yang kompeten di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Foto: www.freepik.com
Ilustrasi. Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah mempersiapkan masyarakat digital yang kompeten di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah mempersiapkan masyarakat digital yang kompeten di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkominfo menjalin kerja sama dengan Oracle Indonesia dan Universitas Multimedia Nusantara untuk mempersiapkan sumber daya manusia dan talenta digital tersebut.

"Guna persiapan dan antisipasi transformasi digital, maka Kementerian Kominfo sebagai enabler sektor komunikasi dan informatika. Salah satunya adalah mempersiapkan kebutuhan SDM talenta digital," kata Kepala Balitbang SDM Kemenkominfo Hary Budiarto dikutip dari siaran pers Kemenkominfo, Senin (11/4/2022).

Baca Juga

Hary mengatakan, kerja sama dengan universitas ini ditujukan untuk penyelenggaraan pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) Program Fresh Graduate Academy. Selain perguruan tinggi, Kemenkominfo juga melibatkan perusahaan teknologi global. 

"Dari dunia industri, kami juga telah melakukan agreement dengan Oracle Indonesia yang sudah dilakukan secara desk to desk antara Managing Director Oracle Indonesia dan Kepala Badan Litbang SDM untuk Program Fresh Graduate Academy yang merupakan akademi yang ditujukan bagi para fresh graduate dan mahasiswa tingkat akhir," kata Hary.

Menurutnya, pelaksanaan program FGA dengan Oracle bekerjasama dengan Perguruan Tinggi seluruh Indonesia. "Di mana dalam penyelenggaraanya akan memberikan Training of Trainer kepada dosen-dosen di Perguruan Tinggi yang bekerja sama untuk menjadi tenaga pengajar pada 6 tema pelatihan yang akan diadakan pada tahun 2022 ini,” kata dia.

Kemenkominfo juga mengundang keterlibatan UMN ke dalam program Talent Scouting Academy (TSA). TSA adalah salah satu akademi dalam DTS yang ditujukan bagi para mahasiswa diploma 4/strata 1 yang memiliki passion, bakat dan minat di bidang TIK.

Ia mengatakan, program TSA sejalan dengan Program Kampus Merdeka yang dicanangkan Kemendikbudristek. "Program TSA juga mengusung sistem Micro Credentials, di mana materi-materi yang diberikan akan dikonversi menjadi SKS. Lebih jauh lagi, TSA juga memberi kesempatan sertifikasi global bagi mahasiswa aktif yang terseleksi," katanya.

Penandatanganan MoU Kemenkominfo dan Universitas Multimedia Nusantara dan Oracle Academy untuk penyelenggaraan pelatihan DTS. Nota kesepahaman dengan UMN mencakup pelaksanaan program bidang komunikasi dan informatika untuk meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pengkajian dan penerapan TIK.

Program DTS bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing, produktivitas, profesionalisme SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi angkatan kerja muda Indonesia, masyarakat umum, dan aparatur sipil negara. Target peserta pelatihan DTS terus meningkat dalam pelaksanaan setiap tahunnya. Di mulai dengan hanya 1.000 orang pada tahun 2018, hingga mencapai 200.000 orang pada tahun ini.

Pada tahun ini, terdapat 8 (delapan) akademi pelatihan dalam DTS, yakni Vocational School Graduate Academy (VSGA) bagi lulusan pendidikan vokasi, Fresh Graduate Academy (FGA) bagi lulusan pendidikan S1, Professional Academy (Pro-A) bagi perorangan yang sudah bekerja termasuk dosen dan peneliti, Thematic Academy (TA) untuk pengembangan komunitas, Digital Entrepreneurship Academy (DEA) bagi pelaku UMKM, Talent Scouting Academy (TSA) bagi mahasiswa aktif, Government Transformation Academy (GTA) bagi ASN, dan Digital Leadership Academy (DLA) bagi Pejabat pemerintah pembuat kebijakan, Manajer perusahaan C-Level, Manajer start-ups, dan para Akademisi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement